SUBANG, TINTAHIJAU.com – Pemerintah Kabupaten Subang akan membuka proses seleksi terbuka (open bidding) untuk mengisi posisi direksi PT Subang Sejahtera (PT SS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menjadi andalan Pemkab dalam mengelola potensi usaha daerah.
Rencana ini diumumkan usai seluruh jajaran direksi dan komisaris PT SS resmi diberhentikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Kantor Bupati Subang, Kamis (3/7/2025).
Kepala Bagian Perekonomian Setda Subang, Muhamad Khairil Syahdu Mukhtar, menyebut proses seleksi akan dimulai paling lambat pekan depan.
“Paling lambat minggu depan harus mulai. Karena masa tugas Bu Nenden (Pj Dirut) hanya 30 hari. Kalau masih kurang bisa diperpanjang,” ujar Khairil kepada wartawan.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten menunjuk Komisaris Utama PT SS, Nenden Setyawati, sebagai Penjabat Sementara Direktur Utama selama masa transisi 30 hari ke depan.
RUPSLB sendiri dihadiri langsung oleh Direktur Utama PT SS sebelumnya, Aziz Muslih. Sementara Bupati Subang Reynaldy Putra Andita selaku pemegang saham tidak hadir secara langsung karena memimpin rapat lintas sektor terkait jam operasional truk. Kuasa penuh diberikan kepada Sekda Subang, Asep Nuroni.
PT Subang Sejahtera sebelumnya sempat mencatatkan sejumlah capaian, termasuk menyetor Pendapatan Asli Daerah (PAD) senilai Rp 4,1 miliar dalam kurun waktu 9 bulan di tengah pandemi COVID-19. Pada 2021, perusahaan ini menyetor Rp 2,1 miliar dan kembali menyetor Rp 2 miliar pada April 2022.
Di sisi kemitraan, PT SS juga aktif menjalin kerja sama dengan desa-desa melalui BUMDes. Dalam ajang Subang Investment Summit 2024 yang digelar di Pendopo Abdul Wahyan (20/11/2024), PT SS menandatangani MoU dengan enam BUMDes, termasuk BUMDes Maju Mandiri dan BUMDes Mutiara Patimban.
Namun, di balik capaian tersebut, Pemerintah Kabupaten menilai ada masalah krusial dalam tata kelola aset dan kemampuan keuangan yang belum ideal. Laporan tahunan PT SS ditolak, dan sejumlah kebijakan internal menjadi sorotan utama pemegang saham.
“Jumlah aset banyak, tapi tidak sebanding dengan kemampuan keuangan. Justru menjadi beban. Perda Penyertaan Modal juga akan kita kaji ulang,” ungkap Khairil.
Langkah open bidding ini menjadi sinyal kuat bahwa Pemkab Subang menginginkan perubahan total di tubuh PT SS. Seleksi terbuka ini diharapkan dapat menjaring figur profesional yang mampu membawa arah baru dan memperkuat tata kelola bisnis BUMD.
“Kita ingin BUMD bisa dikelola lebih profesional dan lebih berdampak ke masyarakat,” tandas Khairil.
Pemkab Subang sendiri tengah bersiap menghadapi era baru dengan kehadiran dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) — KEK Patimban dan Smartpolitan. Keberadaan BUMD seperti PT SS diharapkan dapat menjadi mitra strategis dalam mengelola peluang investasi dan memperluas manfaat ekonomi untuk warga Subang.





