Ragam  

Peneliti Temukan, Karakter Ibu Seperti Ini Bisa Bikin Anak Cerdas

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Anggapan bahwa ibu cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas sering kali menjadi kepercayaan umum. Namun, riset terbaru menunjukkan bahwa ibu yang suportif justru lebih berperan dalam menumbuhkan anak-anak yang lebih cerdas.

Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Intelligence dan menyoroti pentingnya dukungan ibu terhadap tumbuh kembang serta kecerdasan anak.

Riset yang dilakukan oleh Curtis S. Dunkel, Dimitri van der Linden, dan Tetsuya Kawamoto ini menggali hubungan antara dukungan ibu dan kemampuan kognitif anak. Penelitian ini mengeksplorasi apakah pengaruh dukungan ibu bersifat spesifik pada kemampuan tertentu atau kecerdasan secara keseluruhan.

Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan data dari keluarga yang berpartisipasi dalam Early Head Start Research and Evaluation Study (EHSRE) antara tahun 1996 dan 2010. Sampel yang dianalisis melibatkan 1.075 anak, yang terdiri dari 529 anak perempuan dan 546 anak laki-laki. Dukungan ibu diukur menggunakan prosedur bermain semi terstruktur, yaitu 3-bag task, pada usia 14 bulan, 24 bulan, dan 36 bulan.

Dalam 3-bag task, orang tua dan anak-anak bermain dengan mainan yang terdapat dalam tiga kantong, dan interaksi mereka direkam dalam video. Tiga aspek perilaku ibu yang dinilai meliputi kepekaan, stimulasi kognitif, dan rasa penghargaan yang positif. Kemampuan kognitif anak dinilai menggunakan berbagai ukuran seperti produksi kosakata, pemahaman kosakata, gerak tubuh awal, dan tes perkembangan mental, yang kemudian digunakan untuk menciptakan ukuran kecerdasan umum.

Temuan Menarik

Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara dukungan ibu dan kecerdasan anak. Artinya, ketika ibu lebih suportif terhadap anak, anak cenderung memiliki skor kecerdasan umum yang lebih tinggi. “Dukungan ibu memengaruhi kecerdasan umum di awal kehidupan anak,” kata Dunkel.

Namun, Dunkel juga mencatat bahwa efek ini tampaknya hilang ketika anak mencapai masa dewasa. Dalam jangka panjang, faktor genetika lebih berperan dibandingkan dengan dukungan ibu. Meski demikian, penelitian ini membuka jalan bagi penelitian lanjutan untuk memahami lebih dalam mengenai kapan dan mengapa efek dukungan ibu terhadap kecerdasan umum anak bisa hilang.

Kesimpulan dan Implikasi

Penelitian ini menegaskan pentingnya peran ibu yang suportif dalam meningkatkan kecerdasan anak di masa awal kehidupannya. Meskipun dukungan ibu mungkin tidak memiliki efek jangka panjang hingga masa dewasa, peran lingkungan awal yang didukung oleh ibu tetap krusial dalam pembentukan dasar-dasar kecerdasan anak.

Lebih lanjut, penelitian ini juga menunjukkan perlunya penelitian lanjutan untuk memahami pengaruh dukungan ibu dalam rentang waktu yang lebih panjang. Hal ini penting agar kita bisa mengidentifikasi kapan tepatnya dukungan ibu berhenti memberikan dampak signifikan dan apa yang menjadi penyebabnya.

Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan anak, diharapkan dapat membantu orang tua dan pendidik dalam menciptakan lingkungan yang lebih mendukung perkembangan kognitif anak-anak di masa yang akan datang.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini