
JAKARTA, TINTAHIJAUcom – Pernyataan Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang viral soal ibu negara dimaknai luas sebagai pesan kuat untuk memberi spirit perlakuan ideal terhadap Perempuan.
Hal tersebut diungkapkan peneliti senior Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah, saat dimintai tanggapannya soal KDM yang tak ingin mempersoalkan calon pemimpin Indonesia harus mempunyai satu ibu negara.
Menurut Toto, pemaknaan luas tersebut adalah memperlakukan setiap kaum perempuan seperti ibu negara dalam hal menghormatinya, menyayanginya dan komitmen untuk tidak menyakitinya.
Dalam pandangan Toto, apa yang disampaikan politisi Gerindra itu bermakna sangat luas. Meskipun, konteksnya dalam merespon sindiran sejumlah lawan politik terhadap calon presiden Prabowo Subianto yang sudah tak beristri lagi.
“Sudah pasti bukan dalam arti sempit seluruh wanita Indonesia harus dinikahi dan dijadikan ibu negara. Tapi dalam hal spirit memperlakukan seluruh wanita Indonesia seperti sebagai ibu negara,” ucap Toto.
Dalam konteks itu, kata Toto, KDM sebenarnya sedang berkampanye untuk memberi ruang yang luas kepada perempuan untuk berkiprah dan memaksimalkan perannya. Apalagi, dalam beberapa kesempatan Dedi sering mengutip surat Al Baqaroh ayat 187 yang berbunyi, …”Mereka, istri-istri mu itu adalah pakaian bagi kamu. Dan kamu pun wahai kaum laki-laki adalah pakaian bagi mereka…”.
Toto mengatakan, dengan mengutip ayat tersebut Kang Dedi ingin memberi pesan bahwa tak boleh ada sikap saling merendahkan antara satu dengan lainnya, karena baik laki-laki maupun perempuan sama-sama saling membutuhkan.
Hanya saja, sering kali, sebagai bias dari pandangan lama, perempuan kurang diberi ruang yang luas untuk berkiprah. Padahal itu merupakan bagian dari spirit menghormati kaum perempuan.
“Dedi Mulyadi berharap akan muncul perempuan-perempuan tangguh seperti yang sudah ditulis sejarah. Sebut saja, mulai dari para wanita hebat zaman Rasulullah seperti Khadijah, Aisyah, Fatimah binti Walid, Ummu Fadl dan lain-lain,” ucapnya.
Termasuk, lanjut Toto, para ilmuwan wanita muslimah ternama seperti Rufaidah al Aslamiyah, Zubaidah binti Jafar sampai ke Lubna al Qurthubiyah. Begitu juga dengan tokoh wanita Nusantara seperti Cut Nya Din, Nyai Walidah, Afiah Jenderal Sudirman, Malahayati dan Nyi Ageng Serang.
Toto menegaskan, sejauh pengetahuannya, Dedi Mulyadi termasuk politisi yang sangat peduli terhadap kaum perempuan. Karena itu tak heran jika dalam banyak kesempatan turun ke masyarakat KDM selalu disambut dan dielu-elukan kaum perempuan hingga emak-emak.
Sebelumnya viral pernyataan Kang Dedi Mulyadi menyebut yang dibutuhkan pemimpin Indonesia ke depan adalah figur yang mau memperlakukan seluruh perempuan Indonesia sebagai ibu negara. Yaitu, pemimpin yang tidak membiarkan mereka lapar, sakit tanpa bisa berobat, tinggal di gubuk yang reot, tak bisa mengenyam pendidikan tinggi, diperlakukan sebagai manusia kelas dua dan seterusnya.
Reportet: Nabhan Almuhabbir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
FOLLOW SOCMED:
FB & IG: TINTAHIJAUcom
IG & YT: TINTAHIJAUcom
E-mail: red.tintahijau@gmail.com