
SUBANG, TINTAHIJAU.com – Misteri hilangnya 10 hari dalam kalender bulan Oktober tahun 1582 telah menjadi topik viral di media sosial, memicu diskusi dan kebingungan di kalangan banyak orang.
Kejadian ini, yang pada awalnya mungkin tampak aneh, sebenarnya memiliki penjelasan yang cukup sederhana terkait perubahan kalender yang terjadi pada masa itu.
Pada tahun 1582, sebelum adanya kalender Gregorian yang kita kenal sekarang, negara-negara di dunia Barat menggunakan Kalender Julian. Kalender ini dinamai dari Julius Caesar dan didasarkan pada tahun matahari dengan jumlah hari tetap setiap bulannya.
Namun, ada satu perubahan penting yang diadopsi oleh Kalender Julian: penambahan satu hari ekstra setiap 4 tahun untuk mengimbangi ketidaksesuaian antara tahun kalender dan tahun matahari. Dalam praktiknya, ini berarti setiap 3 tahun akan memiliki 365 hari, dan tahun ke-4 akan memiliki 366 hari.
Ternyata ada masalah dengan metode ini. Ketika revolusi Bumi dihitung lebih tepat, ternyata berlangsung selama 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik, bukan 365 hari 6 jam seperti yang diakui oleh Kalender Julian.
Akibatnya, setiap 1.000 tahun, Kalender Julian kelebihan waktu sekitar 7 hingga 8 hari. Ini adalah masalah serius, terutama ketika menyangkut perhitungan tanggal perayaan agama seperti Paskah.
Untuk mengatasi masalah ini, Paus Gregorius XIII mengeluarkan sebuah bulla atau dekrit yang menggantikan Kalender Julian dengan yang baru, yang dikenal sebagai Kalender Gregorian, pada tahun 1582.
Salah satu langkah pertama yang diambil adalah menghilangkan 10 hari dari bulan Oktober tahun itu. Secara tepat, tanggal 4 Oktober 1582 langsung melompat ke 15 Oktober 1582. Inilah sebabnya mengapa kita tidak pernah memiliki tanggal antara 5 hingga 14 Oktober tahun tersebut.
Selain menghilangkan 10 hari, Kalender Gregorian juga memperkenalkan peraturan tentang tahun kabisat yang lebih akurat. Dalam kalender ini, tahun kabisat (tahun yang memiliki 366 hari) akan dihitung jika tahun tersebut habis dibagi 4, kecuali jika tahun tersebut juga habis dibagi 100, kecuali jika tahun tersebut habis dibagi 400.
Dengan aturan ini, Kalender Gregorian menjadi lebih akurat dalam menyamakan tahun kalender dengan tahun matahari, sehingga menghindari kelebihan hari-hari tambahan di masa depan.
Jadi, ketika melihat hilangnya 10 hari dalam kalender Oktober 1582, ini adalah hasil dari reformasi kalender yang dilakukan untuk membuat perhitungan waktu lebih akurat dan sesuai dengan perubahan revolusi Bumi.
Kalender Gregorian yang kita gunakan saat ini adalah hasil dari reformasi ini, dan masih menjadi standar kalender yang berlaku di sebagian besar dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
FOLLOW SOCMED:
FB & IG: TINTAHIJAUcom
IG & YT: TINTAHIJAUcom
E-mail: red.tintahijau@gmail.com