SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Peringati Hari Gizi Nasional ke-64, RSUD Subang membagikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) kepada keluarga pasien yang sedang ada di Rumah Sakit.
Aksi ini sesuai dengan tema yang diusung Hari Gizi Nasional pada 2024 ini, yakni MP-ASI Tinggi Protein Hewani, Cegah Stunting.
Keluarga pasien, terutama ib-ibu yang menggandeng balitanya, mendapatkan MP ASI dengan kandungan protein hewani yang tinggi. Ini dilakukan sebagai upaya mencegah terjadonya stunting kepada anak-anak.
Wakil Direktur RSUD Subang dr. Jan Rudi Iskandar, M.Kes mengatakan perayaan ini menjadi momentum penting untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya memberikan nutrisi yang optimal kepada generasi penerus.
Hari Gizi Nasional menurutnya harus dirayakan dengan semangat yang penuh dedikasi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya melalui pemahaman dan penerapan pola makan yang seimbang.
“Tentunya ini dalam upaya pencegahan stunting,” kata dr. Jan Rudi Iskandar di sela-sela perayaan Hari Gizi Nasional di RSUD Subang, Kamis (25/1/2024).
Menurut dr. Jan, dalam upaya pencegahan stunting, Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan kandungan protein hewani yang tinggi harus menjadi fokus utama.
“Protein hewani, seperti daging, ikan, dan produk susu, memiliki peran penting dalam pembentukan dan pertumbuhan jaringan tubuh anak. Konsumsi yang cukup akan memberikan fondasi yang kuat untuk perkembangan fisik dan kognitif yang optimal,” katanya.
dr Jan menegaskan, peran orang tua, terutama ibu, sangat krusial dalam memberikan asupan gizi yang baik pada masa MP-ASI. Mereka diajak untuk lebih memahami kebutuhan nutrisi anak dan memilih jenis makanan yang sesuai dengan tahap perkembangan anaknya.
“Program edukasi gizi di sekolah-sekolah, puskesmas, dan media massa harus diintensifkan untuk memastikan informasi tersebut tersampaikan dengan baik kepada masyarakat,” katanya.
Pemerintah, lembaga kesehatan, dan sektor swasta juga turut berperan aktif dalam mendukung keberhasilan program ini. Program peningkatan gizi melalui distribusi makanan bergizi, pendampingan keluarga, dan pelatihan bagi tenaga kesehatan di pedesaan menjadi bagian dari strategi holistik untuk memerangi stunting.
“Selain itu, partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga dan hidup sehat juga didorong agar menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak secara keseluruhan. Kolaborasi antar stakeholder menjadi kunci untuk mencapai hasil yang optimal dalam pencegahan stunting,” katanya.
Dia berharap pada Hari Gizi Nasional ke-64 ini, diharapkan akan terjadi perubahan positif dalam pola makan anak-anak Indonesia. ” Semua pihak diharapkan bersatu untuk menciptakan generasi yang kuat dan cerdas, bebas dari dampak buruk stunting, dan mampu menghadapi tantangan masa depan dengan penuh potensi,” TANDASNYA





