Majalengka, TINTAHIJAU.COM – Pohon beringin berusia ratusan tahun yang menjadi saksi sejarah berdirinya Pemerintahan Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, tumbang pada Selasa (11/11/2025) malam.
Peristiwa itu terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah Majalengka sepanjang hari. Sekitar pukul 23.00 WIB, pohon yang berdiri kokoh di depan Balai Desa Pajajar itu tiba-tiba roboh dan menimpa rumah serta warung kopi milik warga setempat.
Salah seorang warga, Didi Supriadi (48), mengungkapkan bahwa pohon beringin tersebut memiliki nilai historis bagi masyarakat Desa Pajajar.
“Tadi malam sekitar jam 10 hujan sudah reda. Gak ada angin, gak ada hujan, tiba-tiba pohon runtuh menimpa warung dan rumah. Pohon itu sudah jadi ikon desa sejak zaman kuwu pertama sekitar tahun 1650-an,” ujarnya.
Menurut Didi, kondisi akar tunggal pohon beringin sudah lama rapuh dan hanya tersisa akar serabut. Ia memperkirakan kerugian akibat kejadian itu mencapai Rp10–15 juta.
“Kami sudah koordinasi dengan tokoh agama dan pemerintah desa, rencananya nanti akan ada seremonial penanaman pohon baru sebagai simbol pelestarian sejarah desa,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka, Agus Tamim, menjelaskan bahwa tumbangnya pohon beringin tersebut juga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur sekitar.
“Pohon beringin di depan Balai Desa Pajajar tumbang sekitar pukul 11 malam. Akibatnya tiga tiang listrik patah, satu rumah rusak ringan, dan satu kios rusak parah,” terangnya.
Agus menambahkan, tim gabungan dari BPBD, PLN, dan Pemerintah Desa langsung melakukan penanganan sejak malam hingga pagi hari.
“Kemarin sempat jalan tertutup, tapi sekarang sudah dibuka dan kondisi lalu lintas kembali normal. Penanganan lanjutan masih terus dilakukan,” jelasnya.
Pohon beringin yang tumbang itu dikenal sebagai simbol sejarah dan kebanggaan masyarakat Desa Pajajar. Kini, warga berharap pohon pengganti dapat kembali ditanam sebagai wujud pelestarian nilai-nilai budaya dan sejarah desa.






