Ragam

Politisi asal Majalengka KH. Maman Imanulhaq Raih Gelar Doktor

×

Politisi asal Majalengka KH. Maman Imanulhaq Raih Gelar Doktor

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, TINTAHIJAUCOM — Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB, KH. Maman Imanulhaq, resmi meraih gelar doktor setelah berhasil mempertahankan disertasinya dalam ujian terbuka di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA), Jakarta, Sabtu (17/5).

Dalam sidang promosi doktoral yang berlangsung khidmat, politisi asal Majalengka itu dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan. Capaian ini menandai puncak perjalanan akademik seorang ulama sekaligus politisi yang dikenal vokal dalam isu kebangsaan dan keislaman.

Sidang dipimpin oleh Dr. Ahmad Su’adi, MA.Hum, didampingi Dr. Siti Nabilah, M.Pd, dengan promotor Dr. Ngatawi Al Zastrouw dan co-promotor Dr. Ayatullah. Dewan penguji juga melibatkan tokoh nasional Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA, bersama Dr. Fariz Al Nizar dan Dr. A. Ginanjar Sya’ban.

Dalam sesi tanya jawab, Prof. Said Aqil sempat menyoroti belum dicantumkannya ayat Al-Qur’an dalam disertasi setebal ratusan halaman tersebut. Menanggapi hal itu, Kiai Maman menyatakan kesiapannya untuk menyertakan ayat-ayat yang relevan dalam revisi akhir.

Disertasi berjudul “Dinamika Islam dan Budaya Lokal: Studi Interaksi Islam dan Tradisi Cirebon Abad XV sampai XVII” ini mengkaji proses interaksi Islam dengan budaya lokal Cirebon sejak masa Pangeran Cakrabuwana hingga Sunan Gunung Jati.

Menggunakan pendekatan sejarah dinamis ala Arnold Toynbee, ia menolak pandangan sinkretisme dan menekankan konsep “rekonstruksi budaya”—yakni proses adaptasi kreatif yang tetap menjaga kemurnian akidah.

“Islam diterima secara damai di Cirebon karena strategi kultural yang cerdas dan kontekstual. Nilai-nilai Islam membentuk struktur sosial-politik masyarakat lokal tanpa menghapus akar budayanya,” ujar Maman dalam paparannya.

Dalam pidato akademik usai ujian, Kiai Maman yang kini berusia 52 tahun menyebut gelar ini sebagai wujud komitmennya terhadap dunia ilmu, pesantren, dan kebijakan publik yang berakar pada nilai-nilai Islam.

“Saya berharap disertasi ini tidak hanya menjadi arsip perpustakaan, tetapi menjadi kontribusi nyata bagi dunia pesantren, santri, dan arah baru politik kebangsaan yang inklusif dan membumi,” ujarnya.

Acara ini turut dihadiri sejumlah tokoh nasional dan akademisi, di antaranya Ketua Fraksi PKB DPR RI Dr. Jazilul Fawaid, Wakil Ketua DPR RI Dr. Cucun Ahmad Syamsurijal, Menteri PPPA Dra. Hj. Arifatul Choiri Fauzi, Kepala BPKH Dr. Fadlul Imansyah, serta Plt. Rektor UNUSIA dr. Syahrizal Syarif. Sang istri, Hj. Upik Rofiqoh, dan keluarga besar juga tampak hadir mendampingi dalam momen penuh haru dan kebanggaan tersebut.