JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, menjadi saksi peluncuran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang resmi dimulai pada Senin (20/1/2025). Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di wilayah rawan konflik tersebut.
Distribusi makanan dilakukan menggunakan dua helikopter Caracal, yang diinisiasi oleh Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III di bawah pimpinan Panglima Letjen TNI Bambang Trisnohadi.
Dilansir dari keterangan Pusat Penerangan (Puspen) TNI, Selasa (21/1), meskipun pemerintah Provinsi Papua Tengah masih menunggu arahan dari Badan Gizi Nasional (BGN), Kogabwilhan III mengambil langkah cepat demi kesejahteraan masyarakat. “Dua helikopter Caracal digunakan untuk mendistribusikan makanan bergizi kepada anak-anak di wilayah ini,” ungkap keterangan resmi Puspen TNI.
Dalam program ini, Letjen TNI Bambang Trisnohadi memastikan bahwa makanan yang didistribusikan telah memenuhi standar kebersihan dan gizi. Dapur umum yang dikelola oleh 15 prajurit TNI disiapkan untuk mengolah makanan berkualitas, seperti nasi putih dan lauk ayam, dengan perhatian khusus pada mutu dan keamanan pangan.
Bahan makanan didatangkan secara khusus dari Kabupaten Mimika untuk menjamin ketersediaan selama seminggu ke depan. Selain sehat, menu yang disajikan juga dirancang agar menarik bagi anak-anak, sehingga mereka menikmati setiap hidangan.
Pelaksanaan program MBG diawali dengan distribusi makanan di tiga lokasi, yaitu Sekolah Yayasan Katolik Sugapa, Sekolah Inpres Yokotapa, dan SD-SMP YPPK Bilogai. Dalam kunjungannya ke lokasi-lokasi tersebut, Letjen TNI Bambang Trisnohadi menyaksikan langsung antusiasme para siswa. Suasana ceria menyelimuti kegiatan tersebut, menunjukkan keberhasilan awal program MBG dalam menghadirkan dampak positif bagi masyarakat.
Peluncuran program ini menjadi langkah strategis untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di wilayah rawan konflik seperti Distrik Sugapa. Dengan keterlibatan aktif TNI dan dukungan logistik yang terencana, program ini diharapkan menjadi awal dari inisiatif serupa di daerah lain yang membutuhkan perhatian khusus.
