SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Puluhan siswa-siswi kelas 2 dan kelas 3 SDN Mayangan, Desa Legonwetan, Kecamatan Legonkulon, Subang, Jawa Barat harus mengikuti Asesmen Sumatif Akhir Semester 1 dengan kondisi yang memprihatinkan. Tiga ruangan yang ada terendam air banjir rob dan genangan air hujan.
Para siswa pun terpaksa mengikuti proses ujian di tengah air banjir, kaki mereka terendam dengan ketinggian air mencapai 10 centimeter, bahkan banyak yang tidak menggunakan alas kaki baik sendal atau sepatu karena banjir.
Kondisi ini sudah dialami siswa dalam tiga minggu terakhir dan sudah berlangsung hampir di setiap musim hujan, maupun di saat air pasang dari Pantai Pondok Bali terjadi.
Menurut siswa, ia tidak nyaman dengan kondisi ruangan kelas terendam banjir, kakinya pun kerap alami gatal-gatal karena terendam air banjir itu.
“Kondisi sekolah tergenang air pasang dan air hujan, kami merasa kurang nyaman semoga sekolah kami dapat bantuan sehingga bangunan lebih tinggi,” ujar Keyza salah satu siswa yang ruangan kelasnya terendam, Senin (02/12/2024).
Sementara menurut Mustofa, Kepala SDN Mayangan, pihaknya terpaksa melakukan ini karena ruangan kelas yang terbatas dan ada juga ruangan kelas yang sudah tidak layak digunakan.
“Ya kebetulan kalau hari ini kita menggunakan gabung kelas, satu ruangan ada dua kelas, kalo seandainya kurang nyaman besok akan kita shif, kelas satu dua tiga pagi kelas empat lima enam siang,” ucap Mustofa.
Ia berharap agar sekolahnya bisa kembali mendapatkan bantuan perbaikan ruangan kelas, sehingga para siswa dapat lebih banyak mengikuti proses belajar mengajar. Sementara kondisi ini sudah berlangsung beberapa ?minggu terakhir.
“kita pantau sudah beberapa minggu kemarin hujan deras dan banjir rob,” pungkasnya.
Ia menyebutkan jika pengajuan sudah dilakukan dan sudah dilakukan pembangunan tiga ruang kelas dengan bangunan yang dibuat lebih tinggi, menyisakan tiga ruangan kelas lagi yang belum mendapatkan perbaikan.
sumber: detik.com