SUBANG, TINTAHIJAU.COM – PT Dahana terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ekosistem industri pertahanan nasional.
Hal itu tampak dari kunjungan resmi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pertahanan (Pusdiklat Jemenhan) ke Kampus Dahana di Subang, Selasa (15/10/2025).
Kunjungan tersebut menjadi momentum penting dalam membangun sinergi antara sektor pendidikan dan industri strategis pertahanan Indonesia.
Rombongan Pusdiklat Jemenhan yang dipimpin oleh Kapusdiklat Jemenhan Kolonel Infanteri Djoko Wibowo disambut langsung oleh GM Sumber Daya Manusia PT Dahana, Juli Jajuli beserta jajaran manajemen.
Dalam sambutannya, Juli menegaskan bahwa kolaborasi lintas institusi menjadi kunci dalam menjaga kemandirian dan daya saing pertahanan nasional. Ia juga menyinggung perjalanan panjang Dahana yang berawal dari proyek milik TNI Angkatan Udara dan kini tumbuh menjadi salah satu pemain utama dalam industri bahan peledak, baik komersial maupun militer.
> “Sebagai perusahaan yang lahir dari rahim pertahanan, Dahana terus berinovasi dan membuka ruang kolaborasi. Kami percaya kemajuan bangsa hanya bisa dicapai melalui sinergi yang kuat antar lembaga,” ujar Juli.
Sementara itu, Kolonel Djoko Wibowo mengapresiasi kiprah panjang Dahana dalam mendukung pertahanan negara. Menurutnya, hubungan antara lembaga pendidikan dan industri strategis seperti Dahana merupakan fondasi penting dalam membangun sistem pertahanan yang tangguh dan berdaya saing.
“Kami melihat Dahana bukan sekadar industri, tapi bagian hidup dari sistem pertahanan nasional. Semoga kerja sama ini terus terjalin dan melahirkan inovasi baru bagi pertahanan Indonesia,” kata Djoko.
Selama kunjungan, rombongan Pusdiklat Jemenhan mendapat paparan tentang lini bisnis Dahana—mulai dari produk bahan peledak untuk sektor pertambangan hingga dukungan strategis untuk militer. Mereka juga berkesempatan meninjau langsung fasilitas produksi dan operasional Dahana di kawasan Energetic Material Center Subang.
