SUBANG, TINTAHIJAU.com – Pada tanggal 25 Januari 2024, penerbangan Batik Air dari Kendari menuju Jakarta menjadi sorotan setelah laporan hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan sebuah insiden yang mengkhawatirkan.
Pilot dan kopilot pesawat tersebut diketahui tertidur selama 28 menit saat penerbangan, hingga pesawat keluar jalur. Meskipun tidak ada korban dalam insiden ini, kejadian tersebut menimbulkan pertanyaan serius tentang keamanan penerbangan.
Alibi pilot yang menyatakan masalah radio komunikasi sebagai penyebab ketidaksengajaan ini dibantah oleh temuan KNKT. Hal ini menimbulkan pertanyaan mendasar: apakah boleh pilot tidur saat menerbangkan pesawat?
Menurut laporan dari Flight Deck Friend, pilot memang diperbolehkan untuk tidur saat tengah melakukan penerbangan jarak jauh, namun dengan aturan yang sangat ketat. Untuk penerbangan jarak pendek, istirahat atau tidur diperbolehkan guna menghindari kelelahan yang bisa memengaruhi kewaspadaan.
Istirahat bagi pilot dibagi menjadi dua jenis utama: controlled rest (istirahat terkendali) dan bunk rest (istirahat di tempat tidur). Controlled rest dilakukan di dalam kokpit, sementara bunk rest dilakukan di tempat tidur khusus di kabin penumpang atau di area tidur khusus kru pada pesawat jarak jauh.
Praktik tidur ini diakui dalam industri penerbangan karena dinilai dapat meningkatkan keselamatan penerbangan. Namun, ada aturan yang ketat yang harus diikuti, seperti minimal satu pilot yang tetap terjaga dan memegang kendali saat pilot lain beristirahat.
Istirahat terkendali, yang memungkinkan pilot untuk tidur hingga 45 menit selama fase beban kerja rendah, bisa meningkatkan kewaspadaan saat fase beban kerja tinggi, seperti saat mendarat. Namun, ada risiko inersia tidur jika pilot terbangun dari tidur yang lebih panjang, yang bisa membuatnya merasa pening dan lebih lelah.
Aturan-aturan ketat juga berlaku saat pilot hendak melakukan istirahat terkendali, termasuk persetujuan dari kedua pilot, pembatasan durasi istirahat, dan prosedur untuk memastikan pilot yang beristirahat kembali terjaga dan waspada sebelum kembali mengoperasikan kendali pesawat.
Sebagian besar pesawat jarak jauh dilengkapi dengan tempat tidur tersembunyi untuk pilot dan awak kabin, memungkinkan mereka untuk beristirahat secara bergantian selama penerbangan panjang.
Keselamatan dalam penerbangan adalah prioritas utama, dan kejadian seperti tertidurnya pilot dan kopilot Batik Air harus dijadikan pelajaran berharga bagi industri penerbangan untuk lebih memperketat aturan dan pengawasan terhadap istirahat pilot selama penerbangan.
Dalam dunia penerbangan, kewaspadaan dan keamanan harus selalu diutamakan demi keselamatan semua penumpang dan awak pesawat.
Sumber: KOMPAS.tv