Ragam  

Sarapan Bergizi Jadi Kunci Penting untuk Prestasi Belajar Anak

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Sarapan dengan gizi seimbang seharusnya menjadi kebiasaan yang diterapkan oleh setiap keluarga, terutama bagi anak-anak usia sekolah. Pentingnya sarapan bergizi semakin ditekankan oleh penelitian yang menunjukkan bahwa kekurangan energi dan zat besi dapat berdampak buruk pada kemampuan belajar anak, bahkan menyebabkan mereka menjadi lemot dalam mencerna informasi.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fokus Kesehatan Indonesia (FKI) terhadap 500 anak usia sekolah dasar di Jakarta, anak yang mengalami kekurangan zat besi, kekurangan energi, serta memiliki tubuh yang pendek berisiko tiga kali lipat lebih tinggi mengalami gangguan pada working memory atau memori kerja dibandingkan anak dengan status gizi yang baik.

Working memory adalah komponen penting dalam proses belajar, yang diperlukan agar anak dapat mengikuti instruksi guru, fokus pada pelajaran, serta menghafal dan mengolah informasi jangka pendek.

Gangguan Working Memory dan Dampaknya

Ketua FKI, Prof. Nila Moeloek, menjelaskan bahwa working memory yang terganggu membuat anak lebih lambat dalam memproses informasi, sehingga menghambat kemampuan mereka dalam mengambil keputusan. Hal ini juga sejalan dengan skor PISA yang menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia masih tertinggal dalam beberapa indikator penting, seperti kemampuan membaca, matematika, dan sains.

Salah satu peneliti, Dr. Ray Wagiu Basrowi, mengungkapkan bahwa kurangnya gizi dan anemia defisiensi besi pada anak-anak sekolah dasar dapat menjadi ancaman bagi prestasi akademik mereka di masa depan. Otak membutuhkan asupan gizi makro, terutama saat sarapan, untuk menunjang aktivitas belajar dengan baik.

Sarapan Sehat untuk Performa Belajar Optimal

Penelitian FKI juga menunjukkan bahwa salah satu penyebab utama gangguan working memory adalah kurangnya asupan gizi makro. Sekitar 28 persen anak-anak yang diteliti mengalami kekurangan energi, sementara lebih dari 63 persen mengalami kekurangan karbohidrat. Kondisi ini mempertegas bahwa banyak anak sekolah dasar tidak mendapat asupan gizi yang cukup, khususnya gizi makro yang sangat diperlukan oleh tubuh dan otak untuk berpikir, bermain, dan belajar.

Untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, orang tua disarankan untuk memberikan menu sarapan yang seimbang, tidak hanya karbohidrat, tetapi juga protein hewani seperti telur, susu, tahu, atau tempe. Hal ini penting agar anak memiliki energi yang cukup untuk menjalani aktivitas sehari-hari di sekolah.

Pentingnya Intervensi Gizi

Penelitian yang juga melibatkan Dr. Tonny Sundjaya, Dr. Kianti Raisa, dan Dr. Eric Tjoeng menegaskan bahwa intervensi gizi yang menyeluruh dan berkelanjutan harus menjadi prioritas utama pemerintah. Program pemberian makan siang bergizi di sekolah dapat menjadi salah satu solusi yang potensial, asalkan dijalankan dengan baik dan memastikan makanan yang disediakan dikonsumsi sepenuhnya oleh para murid.

Dengan perhatian yang serius terhadap asupan gizi anak, terutama melalui sarapan bergizi, diharapkan prestasi akademik anak-anak Indonesia dapat meningkat secara signifikan, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan di masa depan.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini