Ragam  

Siapa Bilang di Musim Kemarau Tidak Bisa Berkebun?

4. Siram Banyak dan Jarang

Pilih metode penyiraman yang konsisten, yaitu menyiram dengan banyak air namun jarang frekuensinya. Penyiraman yang intens membantu sistem perakaran tanaman mencari unsur hara dan kelembapan, serta membuat tanaman lebih tahan terhadap kekeringan. Ingatlah bahwa air ini untuk tanaman dan bukan untuk dedaunan atau rumput liar.

5. Manfaatkan Perangkap Air

Anda dapat memanfaatkan cekungan alami di sekitar tanaman untuk menampung air atau membangun tanggul kecil yang menahan air, menciptakan waduk mini yang menyediakan pasokan air tambahan untuk tanaman. Penggunaan pot plastik di sekitar tanaman yang sangat haus juga bisa membantu mengarahkan air langsung ke zona akar.

Kumpulkan air hujan dari atap, rumah kaca, gudang, dan selokan ke dalam tong air yang ditempatkan di dekat tanaman yang membutuhkannya. Air hujan adalah sumber air alami yang terbaik untuk tanaman, tidak mengandung klorin, dan juga gratis. Anda dapat mengumpulkan air hujan dari atap Anda, dan atap seluas 1.000 kaki persegi dapat menghasilkan hingga 625 galon air dari 1 inci hujan.

6. Perhatikan Tanda-tanda Tanaman

Ada dua indikator utama yang bisa Anda perhatikan pada tanaman untuk mengetahui kapan saatnya menyiram. Pertama, tanaman yang mulai layu adalah tanda bahwa mereka membutuhkan air segera.

Tanaman pertama yang biasanya layu adalah labu siam atau mentimun. Selain itu, jika Anda melihat warna coklat pada tepi daun dan urat daun serta daun yang terasa kering, itu adalah tanda bahwa tanaman membutuhkan air lebih banyak. Tambahkan bahan organik ke tanah dan periksa tanaman secara rutin untuk memastikan keadaan mereka tetap baik.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat mengelola penyiraman di musim kemarau dengan bijak dan menjaga taman tetap indah serta tanaman tetap subur tanpa menghamburkan air yang berharga. Selamat berkebun!

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini