SUBANG, TINTAHIJAU.com — Golongan darah tidak hanya berperan dalam sistem transfusi, tetapi juga memiliki keterkaitan dengan proses penuaan. Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa golongan darah B cenderung mengalami penuaan yang lebih lambat dibandingkan golongan darah lainnya.
Penelitian mengenai hubungan antara golongan darah dan penuaan bukanlah hal baru. Sejak dua dekade lalu, para ilmuwan telah meneliti bagaimana golongan darah tertentu dapat mempengaruhi proses penuaan seseorang. Salah satu studi yang dilakukan oleh Shimizu dan rekan-rekannya dari Tokyo pada tahun 2004 menemukan bahwa individu dengan golongan darah B cenderung memiliki umur yang lebih panjang.
Penelitian terbaru menggunakan analisis protein dalam darah untuk menilai tingkat penuaan seseorang. Metode ini lebih praktis dibandingkan pengukuran perubahan epigenetik dalam DNA yang membutuhkan sampel jaringan dari berbagai organ. Dengan menggunakan alat pemilah protein, para peneliti mencocokkan kadar protein tertentu dengan organ individual untuk mengidentifikasi bagian tubuh mana yang mengalami penuaan lebih cepat.
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa pemilik golongan darah B mengalami proses penuaan lebih lambat. Salah satunya adalah mekanisme perbaikan dan regenerasi sel yang lebih baik dibandingkan dengan golongan darah lainnya. Selain itu, individu dengan golongan darah B diyakini lebih mampu menangani stres metabolik, yang dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit terkait usia.
Temuan ini semakin menegaskan bahwa faktor biologis seperti golongan darah bisa berpengaruh terhadap proses penuaan seseorang. Namun, meskipun golongan darah B dikaitkan dengan penuaan yang lebih lambat, gaya hidup sehat tetap menjadi faktor utama dalam menjaga kesehatan dan memperpanjang usia. Pola makan seimbang, olahraga teratur, serta manajemen stres yang baik tetap diperlukan untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.





