SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Ribuan penonton memadati Lapangan Yonif 312/Kala Hitam, Subang, Sabtu malam (18/10/2025). Grup ska legendaris Tipe-X sukses mengobati kerinduan para penggemarnya lewat tur perayaan tiga dekade perjalanan musik mereka bertajuk “OrcheSKA: 30 Years Music Tour.”
Sejak intro pertama berkumandang, energi Tipe-X langsung membakar panggung. Deretan lagu andalan seperti Genit, Angan, Salah Sendiri, hingga Mawar Hitam mengalun penuh semangat. Ribuan penonton dari Subang dan berbagai kota sekitar larut dalam nostalgia, ikut bernyanyi, melompat, dan berjingkrak bersama. Malam itu, semangat ska seolah menembus waktu, tetap hidup, tetap ceria, tetap milik Tipe-X.
Konser yang digelar oleh Scorpion Spirit ini menghadirkan suguhan lintas genre dengan penampilan Closehead, Robokop, dan RBA x Novia Rozma. Perpaduan ska, punk rock, dan koplo elektronik menciptakan suasana panggung yang dinamis dan penuh warna—sebuah pesta musik sejati di tengah kota Subang.
Tipe-X berdiri pada 10 September 1995, berawal dari kelompok Headmaster (1992–1995). Formasi terkini terdiri dari Tresno Riadi (vokal), Billy (gitar), Yoss (gitar), Micky (bass), Anto (trombon), dan Arie Hardjo (drum).
Nama Tipe-X mulai mencuat setelah menjuarai Festival Musik Alternatif Menteng tahun 1995. Album debut mereka SKA Phobia (1999), dengan hits Genit dan Angan, meraih predikat Double Platinum, disusul Mereka Tak Pernah Mengerti (2001) yang menembus Triple Platinum. Hingga kini, Tipe-X telah merilis tujuh album studio dan sebuah buku biografi berjudul 1999: Ketika Pecundang Menjadi Pemenang, catatan jujur tentang perjalanan band yang teguh di jalur ska.
Konser dibuka dengan penampilan Novia Rozma, pedangdut asal Sukamandi, Subang, yang pernah menjuarai ajang D’Koplo Indosiar. Dengan vokal khas dan kepercayaan diri tinggi, Novia berhasil memanaskan suasana sejak awal. Bersama RBA, ia menghadirkan kolaborasi energik antara dangdut, pop, dan koplo elektronik yang membuat penonton terus bergoyang tanpa jeda.
Penampilan Robokop (Rombongan Bodonk Koplo) juga tak kalah mencuri perhatian. Grup yang digawangi Acica, Erika Putri, Galgadun, Bang Bodonk, dan Ajicore ini membawakan lagu-lagu populer seperti Kasih Tau Mama (Malam Minggu) dan Calon Mantu Idaman. Irama koplo modern mereka membuat suasana semakin riuh dan hangat.

Energi malam mencapai puncaknya ketika Closehead, band punk rock asal Bandung, naik ke panggung. Lagu-lagu seperti Berdiri Teman, Percalah, dan Selamat Pagi Terang membangkitkan semangat crowd. Versi terbaru Berdiri Teman (20th Anniversary) menjadi momen emosional yang menyentuh hati para penonton lama mereka.
Lebih dari sekadar konser, Scorpion Spirit menjadi ajang perayaan semangat lintas generasi—di mana ska, punk, dan koplo berpadu dalam satu energi: kebersamaan dan cinta terhadap musik.
Tiga puluh tahun berlalu, Tipe-X tetap berdiri tegak sebagai ikon ska Indonesia. Mereka membuktikan bahwa musik yang lahir dari kejujuran, keceriaan, dan kesederhanaan akan selalu punya tempat di hati pendengarnya.
Tur “OrcheSKA: 30 Years Music Tour” sendiri telah dimulai sejak Mei 2025 dan akan menyambangi berbagai kota besar di Indonesia. Konser ini menampilkan konsep unik: perpaduan musik ska Tipe-X dengan sentuhan orkestra, sekaligus menjadi momen peluncuran album kedelapan mereka. Setelah sukses di Jambi dan Gorontalo, Subang menjadi kota pertama di Jawa Barat yang mendapat kehormatan menjadi bagian dari perayaan 30 tahun perjalanan Tipe-X.
Dan malam itu, di bawah langit Subang yang bergemuruh oleh suara terompet dan suka cita penonton, satu hal terasa pasti, ska tak pernah padam. Subang tetap menjadi panggung terbuka bagi semangat musik yang jujur, ceria, dan penuh kehidupan.
Kin Sanubary





