JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Aktris Syahnaz Haque, adik almarhumah Marissa Haque, mengungkapkan bahwa kakaknya diduga meninggal dunia karena henti jantung.
Syahnaz menjelaskan bahwa Marissa meninggal dengan tenang, seolah-olah sedang tertidur. Sebelum meninggal, Marissa masih dalam keadaan sehat, tidak sakit, bahkan sempat mengajar mahasiswanya.
“Kakak saya tuh nggak punya riwayat jantung. Tiroid iya, jantung enggak. Maka asumsi kami, berhenti jantung,” ujar Syahnaz Haque saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (2/10/2024), seperti dikutip dari Tribun Seleb.
Syahnaz juga menambahkan bahwa sebelum meninggal, Marissa terlihat sehat dan masih sempat memposting di Instagram beberapa jam sebelum dinyatakan meninggal. “Sehat, sehat,” ucap Syahnaz.
Marissa Haque meninggal dunia pada Rabu (2/10/2024) pukul 00.42 WIB. Suaminya, penyanyi Ikang Fawzi, menemukan Marissa sudah tidak bergerak di tempat tidur.
Menurut adik Marissa lainnya, Soraya Haque, kakaknya tidak menunjukkan gejala apapun sebelum meninggal dunia. “Menurut Ikang, suaminya, itu tidak pakai gejala apa-apa. Mereka beraktivitas seperti biasa, kemudian pulang ke rumah,” jelas Soraya.
Apa Itu Henti Jantung?
Dilansir dari laman Siloam Hospital, henti jantung atau sudden cardiac arrest adalah kondisi ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba, menyebabkan organ vital tersebut tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh.
Henti jantung sering kali disalahartikan sebagai serangan jantung, meskipun keduanya berbeda. Henti jantung disebabkan oleh gangguan listrik di jantung, sementara serangan jantung disebabkan oleh penyumbatan di pembuluh darah jantung (arteri koroner).
Beberapa faktor yang dapat memicu henti jantung antara lain riwayat penyakit jantung, obesitas, sleep apnea, tekanan darah tinggi, serta gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan kurang bergerak. Keseimbangan kadar kalium dan magnesium dalam darah juga berperan penting dalam mencegah terjadinya henti jantung.
Pemakaman Marissa Haque di TPU Tanah Kusir dipenuhi suasana haru, dengan suaminya, Ikang Fawzi, yang tak kuasa menahan tangis di samping pusara.
