Ragam  

Dua Golongan Kaum Musyrik yang Mendustakan Al Quran yang Bakal Mendapat Siksaan Pedih

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Berikut tafsir Surat Yunus Ayat 40-41 yang dilengkapi Arab, latin dan terjemahannya.

Yunus merupakan surat urutan ke-10 dalam Al Quran yang terdiri dari 109 ayat.

Ayat 40-41 menjelaskan tentang dua golongan kaum musyrik yang mendustakan Al Quran yang bakal mendapat siksaan pedih.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَمِنْهُمْ مَّنْ يُّؤْمِنُ بِهٖ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّا يُؤْمِنُ بِهٖۗ وَرَبُّكَ اَعْلَمُ بِالْمُفْسِدِيْنَ

Wa minhum may yu’minu bihī wa minhum mal lā yu’minu bih(ī), wa rabbuka a‘lamu bil-mufsidīn(a).

“Di antara mereka ada orang yang beriman padanya (Al-Quran), dan di antara mereka ada (pula) orang yang tidak beriman padanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Surat Yunus Ayat 40).

Allah menjelaskan kepada Rasulullah dan pengikut-pengikutnya bahwa keadaan orang musyrikin yang mendustakan ayat-ayat Al-Quran akan terbagi menjadi dua golongan.

Se-golongan yang benar-benar mempercayai Al-Quran dengan iktikad yang kuat dan se-golongan lainnya tidak mempercayainya dan terus menerus berada dalam kekafiran.

Namun demikian, mereka tidak akan diazab secara langsung di dunia seperti nasib yang telah dialami oleh kaum sebelum Nabi Muhammad saw.

Di akhir ayat dijelaskan bahwa Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang membuat kerusakan di bumi, karena mereka mempersekutukan Allah, menganiaya diri mereka sendiri dan menentang hukum Allah.

Hal itu disebabkan karena fitrah mereka telah rusak. Mereka itulah orang-orang yang akan mendapat siksaan yang pedih.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَاِنْ كَذَّبُوْكَ فَقُلْ لِّيْ عَمَلِيْ وَلَكُمْ عَمَلُكُمْۚ اَنْتُمْ بَرِيْۤـُٔوْنَ مِمَّآ اَعْمَلُ وَاَنَا۠ بَرِيْۤءٌ مِّمَّا تَعْمَلُوْنَ

Wa in każżabūka faqul lī ‘amalī wa lakum ‘amalukum, antum barī’ūna mimmā a‘malu wa ana barī’um mimmā ta‘malūn(a).

“Jika mereka mendustakanmu (Nabi Muhammad), katakanlah, “Bagiku perbuatanku dan bagimu perbuatanmu. Kamu berlepas diri dari apa yang aku perbuat dan aku pun berlepas diri dari apa yang kamu perbuat.” (Surat Yunus Ayat 41).

Allah memberikan penjelasan, apabila orang musyrikin itu tetap mendustakan Muhammad Saw, maka Allah memerintahkan kepadanya untuk mengatakan kepada mereka bahwa Nabi Muhammad Saw berkewajiban meneruskan tugasnya yaitu meneruskan tugas-tugas kerasulannya, sebagai penyampai perintah Allah yang kebenarannya jelas, perintah yang mengandung peringatan dan janji-janji serta tuntunan ibadah berikut pokok-pokok kemaslahatan yang menjadi pedoman untuk kehidupan dunia.

Nabi Muhammad Saw tidak diperintahkan untuk menghakimi mereka, apabila mereka tetap mempertahankan sikap mereka yang mendustakan Al Quran dan mempersekutukan Allah.

Allah berfirman: قُلْ كُلٌّ يَّعْمَلُ عَلٰى شَاكِلَتِهٖۗ فَرَبُّكُمْ اَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ اَهْدٰى سَبِيْلًا ࣖ ٨٤ (الاسراۤء)

Katakanlah (Muhammad), “Setiap orang berbuat sesuai dengan pem-bawaannya masing-masing.” Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. (al Isrā Ayat 84).

Itulah tafsir surat Yunus ayat 40-41 yang dilengkapi arti serta terjemahan yang dilansir dari laman Quran Kemenag pada Rabu, (10/01).

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini