SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah menyetujui usulan pembentukan dua KEK baru di Kabupaten Subang beberapa waktu lalu.
Sebagai tindak lanjutnya, Dewan Nasional akan merekomendasikan kepada Presiden untuk penetapan Peraturan Pemerintah (PP). Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Semua usulan KEK ini akan segera disiapkan regulasinya dan kami menargetkan Peraturan Pemerintah (PP) terkait dapat rampung pada minggu kedua Oktober 2024,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Sidang Dewan Nasional KEK, Selasa (24/09).
KEK di Kabupaten Subang, yakni KEK Patimban yang dirancang sebagai KEK manufaktur diusulkan oleh PT Wahana Mitra Semesta. KEK Patimban ini dengan kegiatan usaha produksi pengolahan hilirisasi petrokimia, baterai EV, dan semiconductor, logistik dan distribusi, serta pengembangan energi.
KEK Patimban diusulkan dengan luas lahan sebesar 511 hektar yang dengan total realisasi investasi nya sebesar Rp 141,6 triliun di 2054 dengan target tenaga kerja sebanyak 156.154 orang.
Direktur Operasional BUMD Subang Sejahtera, Haerul Anwar mengatakan kebeadaan Dua KEK ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Kabupaten Subang. Tentu saja, tantangan dan peluang itu bukan sekedar pilihan tapi diddukung dengan variabel pendukung lainnya.
“Merespon Subang memiliki dua kawasan ekonomi khusus, sebetulnya ini menjadi peluang dan tantangan bagi Kabupaten Subang,” kata Bobi, panggilan Haerul Anwar.
Dia menerangkan, dua KEK ini menjadi peluang mengigat keberadaannya akan menempatkan Kabupaten Subang sebagai pusat perkembangan ekonomi. Jika saja, KEK ini direspon positif sebagai peluang, makan keberadaanya akan merubah ekonomi dan daerah Kabupaten Subang
“Peluangnya adalah subang menjadi pusat perkembangan ekonominya yg digagas pemerintah, dan ini swasta murni, tidak melibatkan APBN. Tentu inikan tantangan dann peluang, kalo bisa mensinergikan KEK dengan peluaNg usaha yang kita ambil, itu peluang besar. Tapi kalo sebaliknya, ya kita kmbali jadi penonton,” paparnya.
Masalah ketersediaan tenaga kerja, sumber daya manusia, dan kesiapan pemerintah setempat, akan menjadi tantangan dalam menghadapai KEK ini. Jika beberapa hal tersebut sudah disiapkan, keberadaan itu bisa menjadi peluang.
BUMD Subang Sejahtera sendiri sudah melakukan komunikasi dengan pihak Wahana Mitra Semesta. Menurutnya, BUMD Subang sejahtera menggarap dua proyek seperti pemadatan tanah dan flyover exit tol patimban sebagai sub contrak.
“Kita existing dengan Wahana Mitra Semesta, sudah bangun komuikasi dengan baik. dan ini menjadi peluang yang luar biasa, dan ini tidak tuntas lima tahun,” katanya.
Sementara untuk KEK Smartpolitan, kata Bobi, pihaknya masik melakukan penjajakan. “Dengan smartpolitan, kami terus melakukan langkah negoisiasi apa yang bisa dilakukan di sana. kita masih mengintip,” imbuhnya.