Ragam

Tata Cara Ziarah Kubur Menjelang Ramadan dan Doa-Doa Pilihan

×

Tata Cara Ziarah Kubur Menjelang Ramadan dan Doa-Doa Pilihan

Sebarkan artikel ini

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Ziarah kubur merupakan salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia menjelang bulan suci Ramadan. Tradisi ini bertujuan untuk mendoakan mereka yang telah meninggal dunia sekaligus sebagai pengingat bagi yang masih hidup akan adanya kematian.

Hukum Ziarah Kubur dalam Islam

Dalam Islam, ziarah kubur diperbolehkan sebagaimana disebutkan dalam hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW). Hadis yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan al-Hakim menyebutkan bahwa Rasulullah SAW awalnya melarang ziarah kubur, namun kemudian membolehkannya karena dapat mengingatkan manusia akan kehidupan akhirat.

Tata Cara Ziarah Kubur

Dilansir dari NU Online, Rasulullah SAW mengajarkan beberapa adab dan doa yang hendaknya dibaca saat berziarah kubur:

  1. Mengucapkan salam kepada ahli kubur, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW ketika mengunjungi Baqi’, makam para sahabat di Madinah. Beliau membaca: Assalâmu‘alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû‘adûn ghadan mu’ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn. Artinya: “Assalamu’alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.”
  2. Mendoakan kebaikan bagi ahli kubur Setelah membaca salam, Rasulullah SAW biasa memohonkan ampunan untuk mereka yang telah wafat dengan doa: Ya Allah, ampunilah orang-orang yang disemayamkan di Baqi’.
  3. Menyadari bahwa setiap manusia akan mengalami kematian Ziarah kubur menjadi momentum bagi peziarah untuk mengingat kehidupan akhirat dan memperbaiki amal ibadahnya.

Doa-Doa Ziarah Kubur

Menurut Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkâr, saat berziarah kubur, dianjurkan untuk memperbanyak bacaan Al-Qur’an, zikir, dan doa untuk penghuni kubur serta seluruh umat Islam yang telah meninggal dunia. Berikut beberapa doa yang bisa dibaca:

1. Doa Ziarah Kubur Orang Tua

Berikut bacaan doa ziarah kubur orang tua singkat sesuai sunah.

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا 

Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā.  

Artinya: Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orangtuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil. 

2. Doa Memohon Ampunan untuk Umat Islam dan Khususnya Kedua Orang Tua dan Guru

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الحُقُوْقِ عَلَيْنَا 

Allāhummaghfir lil muslimīna wal muslimāt, wal mukminīna wal mukmināt, al-ahyā’i minhum wal amwāt, min masyāriqil ardhi ilā maghāribihā, barrihā wa bahrihā, khushūshan ilā ābā’inā, wa ummahātinā, wa ajdādinā, wa jaddātinā, wa asātidzatinā, wa mu‘allimīnā, wa li man ahsana ilainā, wa li ashhābil huquqi ‘alaynā.   

Artinya: Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap kami.

3. Doa Memohon Rahmat, Ampunan, dan Syafaat bagi Mereka yang Bersyahadat secara Umum

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ. 

Allāhummaghfir lahum, warhamhum, wa ‘āfihim, wa‘fu ‘anhum. Allāhumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syafā’ata ‘alā ahlil qubūri min ahli lā ilāha illallāhu Muhammadun rasūlullāh.   

Artinya: Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa’at bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.   

4. Doa Sapu Jagad, Selawat Nabi, dan Surat Al-Fatihah

رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سًبْحَانَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ … 

Rabbanā ātina fid duniā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār. Subhāna rabbika rabbil ‘izzati ‘an mā yashifūna, wa salāmun ‘alal mursalīna, wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin, wa ‘alā ālihī, wa shahbihī, wa sallama, wal hamdulillāhi rabbil ‘alamīn. Al-Fatihah.   

Artinya: Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungi kami dari siksa api neraka. Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari segala yang mereka gambarkan. Semoga kesejahteraan melimpah untuk para rasul. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam (baca Surat Al-Fatihah).

Ziarah kubur bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam dalam Islam. Dengan memahami tata cara dan doa-doa yang dianjurkan, peziarah dapat menjalankan ibadah ini dengan penuh kekhusyukan dan manfaat. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari tradisi ini dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.