Ragam  

Tingkat inflasi M-to-M dan Y-to-D Kabupaten Subang Terendah di Jawa Barat

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat merilis tingkat mount to mount (m-to-m) dan year to date (y-to-d) pada Maret 2024.

BPS emnyebutkan Inflasi bulanan (m-to-m) Maret 2024 terendah terjadi di Kabupaten Subang sebesar 0,15 persen. Sementara inflasi tertinggi terjadi di Kota Cirebon sebesar 0,65 persen.

Angka inflas m to m yang terjadi di Kabupaten Subang ini, dinilai masih terendah inflasi bulanan (m-to-m) dibandingkan Provinsi Jawa Barat yang sebesar 0,51 persen.

“Ini menarik, Kabupaten Subang secara y-on-y tinggi namun demikian secara m-to-m dan y-to-d paling rendah berarti sebenarnya posisi Kabupaten subang aman, kata Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Marsudjiono belum lama ini.

Edi, panggilan Marsudjiono mengatkan Kabupaten Subang dalam posisi aman. Dengan inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,56 persen berarti mempunyai sisa perjalanan dalam satu tahun 1,94 persen.

Dia menerangkan year on year (y-on-y) Kabupaten Subang boleh tinggi tetapi yang perlu diperhatikan perkembangan mount to mount (m-to-m) dan year to date (y-to-d) dan target yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah.

“Yang menjadi perhatian dari sekian Kabupaten/Kota Inflasi adalah Kota sukabumi dan Kota Tasikmalaya karena sisa perjalan dalam satu tahun 1,03 persen,” katanya

Rilis BPS Kabupaten Subang, penyumbang andil inflasi Maret 2024 di antaranya adalah komoditas telur ayam ras, daging ayam ras, sabun detergen bubuk, minyak goreng dan tomat.

Ada persamaan dengan yang di rilis oleh BPS Provinsi Jawa Barat, yaitu telur ayam ras, daging ayam ras dan tomat. Sedangkan penyumbang andil deflasi Maret 2024 di antaranya adalah komoditas beras, cabai merah, rampela hati ayam dan susu kental manis.

Rendahnya inflasi m-to-m Kabupaten Subang disebabkan adanya penurunan harga beras seiring memasuki masa panen.

Dalam rilisnya, BPS Provinsi Jawa Barat menyebut perbandingan 10 Kabupaten/Kota inflasi secara m-to-m, yaitu Inflasi Kabupaten Bandung sebesar 0,39 persen, Kabupaten Majalengka sebesar 0,58 persen, Kabupaten Subang sebesar 0,15 persen, Kota Bogor sebesar 0,45 persen, Kota Sukabumi sebesar 0,63 persen, Kota Bandung sebesar 0,55 persen, Kota Cirebon sebesar 0,65 persen, Kota Bekasi sebesar 0,64 persen, Kota Depok sebesar 0,51 persen dan Kota Tasikmalaya sebesar 0,64 persen.

Maka dilihat dari perbandingan secara m-to-m Maret 2024, Kabupaten Subang dalan posisi yang terendah dibandingkan dengan 10 Kabupaten/Kota inflasi di Jawa Barat, sebesar 0,15 persen. Dalam inflasi year to date (y-to-d) Maret 2024, 10 Kabupaten/Kota diantaranya, Kabupaten Bandung sebesar 0,76 persen, Kabupaten Majalengka sebesar 1,02 persen, dan Kabupaten Subang sebesar 0,56 persen.

Sementara itu Kota Bogor sebesar 1,11 persen, Kota Sukabumi sebesar 1,47 persen, Kota Bandung sebesar 1,03 persen, Kota Cirebon sebesar 1,24 persen, Kota Bekasi sebesar 1,39 persen, Kota Depok sebesar 1,28 persen dan Kota Tasikmalaya sebesar 1,47 persen.

“Dapat disimpulkan bahwa, Kabupaten Subang secara m-to-m dan y-to-d terendah inflasinya di Jawa Barat,” pungkasnya.