SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Di tengah udara sejuk dataran tinggi Jalancagak, berdiri megah sebuah tugu berbentuk nanas raksasa yang jadi buah bibir masyarakat. Tugu Nanas Subang—begitu warga menyebutnya—bukan sekadar hiasan jalan atau monumen estetik belaka. Ia adalah simbol perjuangan, kebanggaan, dan identitas warga Subang sebagai raja nanas madu se-Indonesia!
Dibangun pertama kali pada tahun 2005, tugu ini lahir dari ide gila nan brilian seorang Camat yang visioner, Aseng Junaedi. Melihat potensi besar Jalancagak sebagai sentra nanas, beliau memutuskan untuk bikin sebuah tugu yang bisa “teriak” ke seluruh dunia bahwa inilah rumahnya nanas madu paling manis dan segar!
“Orang Jakarta mungkin cuma tahu nanas di supermarket, tapi di sini, kita panen dari kebun sendiri,” ujar salah satu petani nanas, Pak Darjo, sambil tersenyum bangga.
Tapi jangan bayangkan tugu ini langsung kinclong sejak awal. Awalnya, bentuknya sederhana, nyaris kalah pamor dari tugu-tugu lain di daerah tetangga. Namun, masuk tahun 2015, saat Bupati Ojang Sopandi mengambil alih tampuk kekuasaan, Tugu Nanas mendapat ‘makeover’ besar-besaran. Desainnya diperbarui, ukurannya dibuat lebih mencolok, dan tampilannya dibuat lebih Instagrammable.
Belum cukup? Lanjut di era Bupati Ruhimat, tugu ini terus dipoles dan dirawat agar tetap jadi primadona. Hasilnya? Kini Tugu Nanas bukan cuma jadi spot selfie, tapi juga pusat perhatian siapa pun yang melintas di Jalancagak.
Tapi di balik tampilannya yang fotogenik, Tugu Nanas punya makna mendalam. Ia adalah simbol hidup ribuan petani nanas yang tiap hari berjibaku di kebun. Dari Subang-lah, nanas madu segar dikirim ke berbagai penjuru negeri. Dan bukan cuma buahnya yang manis—kisah di baliknya pun sarat perjuangan.
“Setiap kali lihat tugu itu, hati saya terharu. Itu lambang jerih payah kami,” ungkap Ibu Sarmi, pedagang nanas yang sudah berjualan sejak tahun 90-an.
Kini, kawasan Jalancagak jadi destinasi favorit bagi wisatawan lokal yang ingin cari udara segar sambil menikmati nanas langsung dari kebunnya. Di sepanjang jalur ini, puluhan pedagang menjajakan nanas yang baru dipetik. Ada juga olahan nanas seperti dodol, keripik, hingga jus segar yang bikin siapa pun susah move on.
Tak heran jika Tugu Nanas tak hanya menjadi ikon agrikultur, tapi juga pusat denyut ekonomi lokal. Dari simbol kebanggaan, jadi daya tarik wisata, lalu berubah menjadi mesin penggerak roda ekonomi rakyat—si manis raksasa ini benar-benar punya segalanya!
Jadi, kalau kamu sedang melintasi Subang, jangan cuma lewat. Singgah sebentar di Jalancagak, berfoto dengan Tugu Nanas, dan cicipi langsung manisnya nanas madu khas Subang. Dijamin, pengalaman ini bakal jadi oleh-oleh manis yang tak akan kamu lupakan!