MAJALENGKA, TINTAHIJAU.com – Fakultas Pertanian Universitas Majalengka (Unma) menggelar Seminar Nasional dan Call for Paper bertema “Peningkatan Daya Saing dan Keberlanjutan Sektor Pertanian Melalui Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan 2025”. Kegiatan yang digelar Rabu (3/9/2025) ini diikuti ratusan peserta dari berbagai kota di Indonesia.
Seminar yang berlangsung di Auditorium Unma secara luring dan daring tersebut menghadirkan sedikitnya 400 peserta. Sejumlah narasumber nasional turut hadir, di antaranya Dr. drh. Agus Susanto, M.Si. (Kepala Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan), Prof. Dr. Tualar Simarmata, MS. (Guru Besar Faperta Unpad/Inovator Nasional), Prof. Dr. Sri Ayu Andayani, SP., MP. (Guru Besar Faperta Unma), Lisa Puspitasari, S.E. (Representatif Jasindo Bandung), serta Panny Maiangsari M. (Manajer Madya Kantor OJK Cirebon).
Wakil Dekan I Fakultas Pertanian Unma, Dr. Acep Atmawijaya, mewakili Dekan Faperta Dadan Ramdani Nugraha, SP., MP., menjelaskan seminar ini menjadi ruang untuk menghimpun hasil penelitian terkait teknologi pertanian ramah lingkungan yang dapat diaplikasikan langsung ke petani.
“Kalau ada teknologi baru kemudian kita desiminasikan, petani itu sebenarnya mau. Tantangannya adalah akses petani ke teknologi tersebut yang masih terbatas,” ujar Acep.
Menurutnya, forum semacam ini penting karena riset pertanian memerlukan biaya besar. Dengan menghimpun penelitian dari banyak pihak, hasilnya bisa lebih cepat dirasakan masyarakat. Ia berharap kegiatan ini juga membuka cara pandang mahasiswa dan petani bahwa pertanian tidak sekadar mencangkul, tetapi bidang yang penuh peluang inovasi.
“Teknologi pertanian itu tidak harus mahal. Yang terpenting bisa memecahkan masalah. Dengan Tridharma perguruan tinggi, pengetahuan yang didapat dari seminar ini bisa diterapkan langsung untuk membantu petani,” tambahnya.
Rektor Universitas Majalengka, Prof. Dr. Indra Adi Budiman, M.Pd., dalam sambutannya menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan sektor vital, sesuai arahan Presiden RI bahwa Indonesia harus menjadi lumbung pangan dunia.
“Tentu ini akan sulit terwujud tanpa kolaborasi. Semua pihak, khususnya yang berkecimpung langsung di bidang pertanian, perlu bekerja sama mengembangkan teknologi yang tepat guna,” jelas Prof. Indra.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Fakultas Pertanian yang telah menyediakan wadah akademik bagi peneliti dan mahasiswa. Menurutnya, hasil kajian dan penelitian yang disajikan di forum ini diharapkan memberi manfaat luas bagi masyarakat.
“Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan lancar dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Jika riset pertanian memberi dampak nyata bagi banyak orang, itulah yang menjadi tujuan bersama,” tandasnya.






