Ragam  

Viral di Medsos, Salah Satu SMA di Cianjur Lakukan Tes Kehamilan untuk Semua Siswinya

Siswi SMA di Cianjur jalani tes kehamilan. (Foto: Istimewa/Tangkapan layar video viral) Baca artikel detikjabar, "Heboh Puluhan Siswi SMA di Cianjur Dites Kehamilan" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/berita/d-7744164/heboh-puluhan-siswi-sma-di-cianjur-dites-kehamilan. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

CIANJUR, TINTAHIJAU.com – Sebuah kebijakan unik dari SMA Sulthan Baruna, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu, Cianjur, menjadi perbincangan hangat publik. Puluhan siswi di sekolah tersebut menjalani tes kehamilan usai libur semester, sebuah program yang diklaim bertujuan untuk mencegah pergaulan bebas di kalangan remaja.

Dalam sebuah video yang viral di media sosial, tampak sejumlah siswi mengantre untuk menjalani tes kehamilan dengan menggunakan alat tes urine. Proses ini diawasi oleh guru perempuan, dan hasilnya langsung diserahkan kepada pihak sekolah tanpa diumumkan secara terbuka.

Kepala SMA Sulthan Baruna, Sarman, menjelaskan bahwa program ini sudah berjalan sejak dua tahun lalu. Kebijakan tersebut muncul setelah tiga tahun silam ada seorang siswi yang diketahui hamil setelah libur semester dan memutuskan untuk berhenti sekolah.

“Kami ingin mencegah pergaulan bebas di kalangan siswa. Oleh karena itu, selain melakukan tes kehamilan, kami juga rutin mengadakan siraman rohani untuk memperkuat iman para siswa,” ujar Sarman, Rabu (22/1/2025).

Tes kehamilan dilakukan setiap selesai libur semester atau pada awal tahun ajaran baru. Dalam pelaksanaan terbaru, dari total 53 siswi yang dites, seluruh hasilnya negatif. Namun, sekitar 30 siswi lainnya belum menjalani tes dan akan menyusul.

Kebijakan ini menuai beragam reaksi. Sebagian orang tua mendukung langkah sekolah karena dianggap dapat membantu mencegah kenakalan remaja. Namun, di sisi lain, tak sedikit yang menganggap kebijakan tersebut melanggar privasi siswa.

“Kami sadar bahwa program ini akan menimbulkan pro dan kontra. Tapi selama memiliki tujuan positif dan mendapat dukungan orang tua, kami akan terus melaksanakannya,” tegas Sarman.

Sarman mengakui bahwa video viral yang tersebar di media sosial seharusnya tidak terjadi. Menurutnya, pelaksanaan tes kehamilan di sekolah dilakukan secara tertutup dan hasilnya digunakan hanya untuk evaluasi internal.

“Kemungkinan ada guru yang secara tidak sengaja merekam dan menyebarkan video. Kami akan mengevaluasi agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tambahnya.

Meski kebijakan ini bertujuan baik, para ahli menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam menangani isu pergaulan remaja. Selain pengawasan, pendidikan seks yang komprehensif dan dialog terbuka dengan siswa juga diperlukan untuk mencegah masalah serupa di masa depan.

Kebijakan SMA Sulthan Baruna di Cianjur ini menjadi contoh nyata bagaimana sekolah berusaha melindungi siswanya dari ancaman pergaulan bebas. Namun, penting untuk terus mempertimbangkan aspek privasi dan hak siswa dalam setiap kebijakan yang diambil.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini