SUBANG, TINTAHIJAU.com – Sebuah tindakan luar biasa dari sekelompok guru di Sekolah Nasional Pos Balar, Gua Musang, Kelantan, Malaysia, telah menjadi sorotan online.
Dalam video yang menjadi viral di TikTok, diunggah oleh akun @cikguoffroad, para guru ini terlihat membersihkan kutu rambut dan menata rambut siswa-siswa mereka. Meskipun bukan tugas utama seorang pendidik, tindakan ini menjadi bentuk nyata dari cinta dan kepedulian mereka terhadap para siswa.
Video tersebut menampilkan momen unik di sebuah sekolah pedesaan di Kelantan, di mana para guru dengan tulus meluangkan waktu untuk merawat rambut siswa mereka. Dalam keterangan unggahan, para guru menegaskan bahwa tugas mereka tidak hanya sebatas memberikan pendidikan, tetapi juga merawat siswa mereka seolah-olah mereka adalah anak sendiri.
“Ada yang memuji dan ada pula yang menghina. Tugas kami bukan hanya mendidik, tapi juga memperlakukan mereka seperti anak sendiri,” demikian bunyi keterangan dalam unggahan tersebut.
Pihak guru juga menambahkan bahwa mereka semua, sebagai bagian dari komunitas pendidikan, berbangga karena selalu ada untuk siswa-siswi mereka. Mereka menegaskan bahwa ini adalah kisah nyata kepedulian di pedesaan, di mana mereka tidak merasa kecewa dan hanya melakukan apa yang dianggap perlu.
Video ini mencatat hampir tiga juta penayangan, menarik perhatian berbagai kalangan dan memicu beragam komentar dari warganet. Beberapa di antaranya menyatakan bahwa mereka terharu melihat tindakan pengorbanan para guru.
“Menangis saya melihat tulusnya pengorbanan para guru,” ujar salah satu warganet. Ada juga doa dari seorang pengguna yang mengharapkan Allah melimpahkan cinta kasih kepada para guru.
Seorang warganet lain menyoroti manfaat dari tindakan tersebut, mengatakan, “Kalo bersih bisa konsentrasi belajar. Tidak garuk-garuk kepala karena gatal.” Sementara itu, seorang pengguna lain menyatakan penghargaannya, “Salut banget sama bapak ibu guru yang sangat perhatian.”
Keberanian dan kepedulian para guru ini telah menjadi inspirasi dan memberikan pelajaran bahwa pendidikan tidak hanya terbatas pada aspek akademis, tetapi juga melibatkan perhatian dan cinta kasih terhadap kesejahteraan siswa. Semoga tindakan luar biasa ini menjadi contoh positif bagi komunitas pendidikan dan masyarakat pada umumnya.