Ragam  

Waspada! Bantal Juga Punya Masa Kedaluwarsa, Bisa Picu Infeksi Paru-Paru

Ilustrasi tidur seharian saat puasa Ramadan. Foto: Getty Images/iStockphoto/Kate Aedon

MAJALENGKA, TINTAHIJAU.com — Banyak orang rajin mengganti sprei dan sarung bantal, namun lupa bahwa bantal itu sendiri juga memiliki masa pakai terbatas. Penggunaan bantal yang sudah “kedaluwarsa” dapat menimbulkan dampak serius bagi kesehatan, termasuk risiko infeksi paru-paru yang fatal.

Peringatan ini disampaikan oleh Dr. Manan Vora, ahli bedah ortopedi sekaligus pendiri NutriByte Wellness, sebagaimana dikutip Antara, Minggu (5/10/2025). Menurutnya, bantal memiliki “tanggal kedaluwarsa” layaknya produk konsumsi karena digunakan secara intens, rata-rata selama 8–10 jam setiap malam, bersentuhan langsung dengan wajah dan saluran pernapasan.

Mengapa Bantal Bisa “Kedaluwarsa”?

Seiring waktu, bantal menjadi tempat berkumpulnya berbagai kotoran dan mikroorganisme. Sel kulit mati, air liur, keringat, minyak tubuh, dan tungau debu menumpuk di dalam serat bantal.
“Banyak bantal dibuat dari bahan sintetis seperti busa poliuretan yang dapat terurai dan melepaskan senyawa organik seiring usia pemakaian,” jelas Dr. Vora.

Kombinasi antara degradasi material dan penumpukan kontaminan menciptakan lingkungan yang lembap dan kotor, ideal bagi pertumbuhan mikroba berbahaya. Kondisi ini berisiko tinggi bagi penderita asma, alergi kronis, atau gangguan imunitas.

Risiko Kesehatan dari Bantal Lama

Selain menimbulkan jerawat, iritasi kulit, dan alergi, bantal yang jarang diganti dapat menjadi sumber infeksi paru-paru.

“Jika seseorang terus-menerus terpapar bantal yang kotor, terutama dalam jangka panjang, infeksi paru yang fatal bisa terjadi,” ujar Vora.

Meski kasus infeksi paru akibat bantal tergolong langka, risikonya tetap nyata bagi kelompok rentan. Oleh karena itu, menjaga kebersihan bantal menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat.

Usia Pakai Bantal Berdasarkan Jenisnya

Dr. Vora memberikan panduan mengenai masa pakai ideal bantal sesuai bahan pembuatnya:

Jenis BantalUsia Pakai Ideal
Poliester6 bulan – 2 tahun
Bulu alami1 – 3 tahun
Busa memori2 – 3 tahun
Lateks3 – 4 tahun
Buckwheat (kulit gandum soba)3 – 5 tahun

Bahan sintetis seperti poliester cenderung lebih cepat rusak dan kehilangan bentuk, sedangkan bahan alami lebih awet namun memerlukan perawatan khusus agar tetap higienis.

Tanda Bantal Perlu Diganti

Beberapa ciri bantal sudah melewati masa pakainya antara lain:

  • Tidak lagi menopang kepala dan leher dengan baik.
  • Terasa kempes dan tidak kembali ke bentuk semula setelah ditekan.
  • Terdapat gumpalan di dalam bantal.
  • Tercium bau tidak sedap atau muncul bercak kotor yang sulit hilang.

“Bantal adalah benda yang paling dekat dengan kita saat tidur, bahkan lebih sering disentuh daripada ponsel. Karena itu, penting mengetahui kapan waktunya mengganti demi kualitas tidur dan kebersihan yang lebih baik,” tegas Vora.

Bantal yang sudah usang bukan sekadar menurunkan kenyamanan, tetapi juga menjadi sarang tungau debu, jamur, dan bakteri, yang dapat berdampak buruk pada sistem pernapasan.

Dengan perawatan dan penggantian berkala, masyarakat dapat menjaga kebersihan tidur sekaligus melindungi kesehatan tubuh dari ancaman yang tak terlihat.