JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Obat pereda nyeri atau analgesik merupakan jenis obat yang sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit akibat berbagai kondisi, seperti sakit kepala, nyeri otot, nyeri haid, radang sendi, cedera, hingga pascaoperasi.
Sebagian besar obat ini bisa dibeli bebas di apotek, namun ada juga yang harus dikonsumsi dengan resep dokter. Meski memberikan kelegaan dari rasa sakit, konsumsi analgesik dalam jangka panjang tanpa pengawasan medis dapat memicu berbagai efek samping serius.
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Zullies Ikawati, mengingatkan bahwa penggunaan analgesik dalam jangka panjang—meskipun sesuai dosis—tetap memiliki potensi efek samping. Efek ini tergantung pada jenis obat yang digunakan, utamanya antara paracetamol dan NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs), seperti ibuprofen, naproxen, dan diclofenac.
Risiko Paracetamol
Paracetamol bekerja dengan menurunkan ambang nyeri dan menurunkan demam melalui sistem saraf pusat, namun tidak memiliki efek antiinflamasi kuat seperti NSAID. Risiko utama konsumsi jangka panjang paracetamol adalah kerusakan hati (hepatotoksisitas), terutama jika dikonsumsi lebih dari 4 gram per hari atau dikombinasikan dengan alkohol dan obat lain yang bersifat hepatotoksik. Selain itu, beberapa studi juga menunjukkan kemungkinan peningkatan risiko penyakit ginjal kronis, terutama jika disertai dehidrasi, hipertensi, atau penggunaan bersamaan dengan NSAID.
Gejala awal yang menandakan kerusakan akibat konsumsi paracetamol jangka panjang meliputi:
- Kelelahan
- Mual ringan
- Urine berwarna gelap
- Penurunan frekuensi buang air kecil
- Nyeri di perut kanan atas
Risiko NSAID
Obat NSAID bekerja dengan menghambat enzim COX, yang berperan dalam pembentukan prostaglandin—zat penyebab nyeri dan peradangan. Namun, prostaglandin juga penting untuk menjaga fungsi lambung dan ginjal. Oleh karena itu, konsumsi NSAID dalam jangka panjang dapat memicu masalah pada saluran cerna dan ginjal.
Efek samping jangka panjang yang umum dari NSAID antara lain:
- Gastritis
- Tukak lambung
- Perdarahan saluran cerna
- Gangguan fungsi ginjal
- Nefritis interstisial
- Gagal ginjal akut
Gejala awal yang perlu diwaspadai saat mengonsumsi NSAID terlalu lama antara lain:
- Nyeri ulu hati
- Mual
- Muntah hitam (mengandung darah)
- Feses berwarna hitam (melena)
- Pembengkakan pada tungkai atau kaki
- Tekanan darah meningkat
- Jumlah urine menurun
- Rasa lelah berlebihan
Kondisi ini rentan terjadi pada lansia atau individu dengan riwayat gangguan ginjal, hipertensi, maupun dehidrasi
Meski bermanfaat dalam mengatasi rasa sakit, konsumsi obat pereda nyeri tidak boleh dilakukan sembarangan. Penting untuk memperhatikan dosis, durasi penggunaan, serta berkonsultasi dengan tenaga medis, khususnya apabila obat dikonsumsi dalam waktu lama. Pencegahan lebih baik daripada mengobati—gunakan obat secara bijak agar terhindar dari risiko jangka panjang yang membahayakan kesehatan.