SUBANG, TINTAHIJAU.com – Curah hujan tinggi di Indonesia pada pergantian tahun 2024-2025 berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, salah satunya adalah longsor. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali ciri-ciri daerah rawan longsor dan mengetahui langkah pencegahan yang tepat.
Ciri-Ciri Daerah Rawan Longsor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan beberapa karakteristik yang bisa menjadi indikator daerah rawan longsor, yaitu:
- Topografi Terjal
Daerah yang memiliki kemiringan lebih dari 20 derajat, seperti bukit, lereng, dan pegunungan, memiliki risiko longsor yang lebih tinggi. - Lapisan Tanah Tebal
Tanah yang tebal di atas lereng berpotensi melongsor ketika curah hujan tinggi mengguyur daerah tersebut. - Sistem Tata Air dan Lahan Buruk
Pengelolaan air dan penggunaan lahan yang tidak sesuai dapat mempercepat erosi dan memicu longsor. - Lereng Gundul
Penebangan pohon secara liar membuat lereng kehilangan penahan alami, sehingga rawan longsor. - Retakan di Tebing
Adanya retakan pada bagian atas tebing menjadi tanda awal potensi longsor. - Mata Air di Tebing
Munculnya mata air atau rembesan air di tebing yang disertai longsoran kecil menjadi peringatan dini akan longsor. - Beban Berlebih
Pembangunan rumah atau infrastruktur di lereng menambah beban pada tanah yang berisiko longsor.
Proyeksi Curah Hujan Tinggi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sekitar 67% wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan lebih dari 2.500 mm per tahun, bahkan beberapa daerah diprediksi mencapai 5.000 mm per tahun. Wilayah seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua menjadi daerah dengan curah hujan tertinggi.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengingatkan agar daerah rawan banjir dan longsor tetap waspada, terutama di kawasan lereng gunung api. “Hujan dengan intensitas sedang pun dapat menyebabkan banjir lahar yang berpotensi merusak,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kemendagri, Jakarta.
Langkah Pencegahan Longsor Untuk mencegah terjadinya longsor, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Hindari Membuat Sawah di Atas Lereng
Penggenangan air di lereng membuat tanah mudah bergeser. Oleh karena itu, sebaiknya hindari membuat sawah di area ini. - Tidak Membangun Rumah di Bawah Tebing
Rumah yang dibangun di bawah tebing memiliki risiko tertimbun longsor. Pilihlah lokasi yang lebih aman untuk mendirikan bangunan. - Lindungi Lereng dengan Vegetasi
Pohon dan tanaman di sekitar lereng membantu menahan tanah. Jangan menebang pohon di kawasan ini secara sembarangan. - Hindari Pembangunan di Dekat Sungai
Bangunan di dekat sungai meningkatkan risiko longsor karena erosi tebing. Jarak yang aman dari sungai perlu dipertimbangkan. - Membuat Terasering
Terasering efektif memperlambat aliran air hujan dan mencegah erosi, sehingga dapat mengurangi risiko longsor di lahan miring.
Dengan mengenali ciri-ciri daerah rawan longsor dan menerapkan langkah pencegahan, diharapkan risiko bencana dapat diminimalisir. Tetap waspada dan selalu mengikuti imbauan dari pihak berwenang untuk menjaga keselamatan bersama.