Ragam  

Waspada Resiko Pneumonia saat Mencium Balita di Hari Lebaran

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Lebaran adalah momen penuh kebahagiaan dan kehangatan, di mana keluarga besar berkumpul untuk saling bersilaturahmi. Salah satu tradisi yang sering dilakukan adalah mencium bayi atau balita sebagai bentuk kasih sayang. Namun, kebiasaan ini dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius, terutama bagi anak-anak dengan daya tahan tubuh yang masih lemah.

Risiko Penularan Pneumonia

Mencium balita saat Lebaran dapat meningkatkan risiko penularan penyakit, salah satunya pneumonia. Penyakit ini menyerang paru-paru dan saluran napas, yang bisa berujung pada komplikasi serius, bahkan kematian pada anak-anak dengan sistem imun rendah. Kasus pneumonia akibat kebiasaan mencium anak saat Lebaran sempat viral di media sosial, menarik perhatian banyak orang tua terhadap bahaya yang mengintai buah hati mereka.

Dokter spesialis anak, Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A (K), menegaskan pentingnya menghindari kontak fisik dengan bayi dan balita jika seseorang sedang mengalami batuk atau pilek. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang mudah menyebar melalui droplet atau sentuhan langsung.

“Bakteri, virus, dan jamur ada di mana-mana. Jika ada anggota keluarga yang sedang batuk atau pilek, sebaiknya tidak mencium bayi dan balita,” ujar Soedjatmiko.

Faktor Risiko Pneumonia pada Balita

Pneumonia lebih mudah menyerang anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa faktor yang dapat memperburuk kondisi ini antara lain:

  1. Paparan Asap Rokok dan Polusi Udara – Udara yang tercemar dapat merusak sistem pernapasan balita dan meningkatkan risiko infeksi paru-paru.
  2. Kurangnya Asupan ASI Eksklusif – ASI mengandung antibodi yang berperan penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh anak.
  3. Belum Lengkapnya Imunisasi – Vaksinasi yang tidak lengkap membuat anak lebih rentan terhadap berbagai infeksi, termasuk pneumonia.

Gejala dan Penanganan Pneumonia

Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K), dokter spesialis anak subspesialis pulmonologi respirologi, menjelaskan bahwa pneumonia sering kali disalahartikan sebagai flu biasa. Gejala umum yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Demam yang berlangsung lebih dari 2-3 hari
  • Batuk berkepanjangan
  • Nafsu makan menurun
  • Napas lebih cepat dari biasanya atau sesak napas

Jika anak menunjukkan gejala tersebut, orang tua disarankan untuk segera membawanya ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Pencegahan Pneumonia Saat Lebaran

Agar Lebaran tetap menjadi momen yang menyenangkan tanpa risiko kesehatan bagi balita, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

  • Hindari mencium bayi atau balita jika sedang sakit
  • Gunakan masker saat bersilaturahmi, terutama jika memiliki gejala batuk atau pilek
  • Cuci tangan secara rutin sebelum menyentuh bayi
  • Pastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal
  • Jaga lingkungan rumah tetap bersih dan bebas asap rokok

Pneumonia masih menjadi salah satu penyebab kematian balita tertinggi di Indonesia. Oleh karena itu, kesadaran dan langkah pencegahan yang tepat dapat membantu melindungi anak-anak dari ancaman penyakit ini. Dengan lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan, kita dapat merayakan Lebaran dengan aman dan nyaman bagi seluruh anggota keluarga.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini