SUBANG, TINTAHIJAUCOM — Momen Idul Adha identik dengan melimpahnya sajian daging kurban seperti sapi dan kambing. Meski menjadi tradisi tahunan yang penuh makna, para ahli kesehatan mengingatkan pentingnya menjaga pola makan agar tidak berlebihan mengonsumsi daging.
Menurut para ahli gizi, konsumsi daging merah yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi, gangguan pencernaan, hingga tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk tetap bijak dalam menikmati sajian Idul Adha.
Berikut sejumlah tips sehat setelah makan daging kurban:
- Batasi Porsi Konsumsi
Konsumsilah daging dalam porsi wajar, sekitar 100–150 gram per porsi, dan jangan setiap kali makan. Mengonsumsi berlebihan dalam waktu singkat dapat membebani sistem pencernaan. - Pilih Bagian Daging yang Lebih Sehat
Hindari bagian berlemak atau jeroan. Pilih bagian yang lebih ramping, seperti has dalam, untuk menekan kadar lemak jenuh yang masuk ke tubuh. - Gunakan Metode Masak yang Sehat
Sebaiknya olah daging dengan cara direbus, dipanggang, atau ditumis ringan. Hindari penggunaan minyak berlebih atau santan kental yang bisa meningkatkan kolesterol. - Imbangi dengan Sayur dan Buah
Tambahkan sayuran tinggi serat dalam setiap sajian. Buah segar juga membantu menetralkan lemak dan memperlancar pencernaan. - Perbanyak Minum Air Putih
Konsumsi air putih minimal 8 gelas sehari untuk membantu proses detoksifikasi dan mencegah sembelit. - Kurangi Minuman Manis dan Bersoda
Minuman tinggi gula dapat memperparah efek negatif dari konsumsi daging berlebih. - Lakukan Aktivitas Fisik Ringan
Hindari langsung tidur setelah makan. Jalan kaki ringan setelah makan dapat membantu pencernaan dan menjaga berat badan. - Waspada Bagi Penderita Penyakit Tertentu
Masyarakat dengan kondisi medis seperti kolesterol tinggi, hipertensi, atau asam urat dianjurkan lebih selektif dalam konsumsi daging, dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Momen Idul Adha tidak hanya tentang berbagi, tetapi juga menjaga kesehatan. Dengan pola makan seimbang dan gaya hidup sehat, masyarakat dapat menikmati sajian kurban tanpa mengorbankan kesehatan.
