Ragam

Waspadai Bahaya Kutu Kucing bagi Kesehatan Manusia

×

Waspadai Bahaya Kutu Kucing bagi Kesehatan Manusia

Sebarkan artikel ini

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Kutu pada hewan peliharaan seperti kucing bukan hanya mengganggu kenyamanan hewan, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan manusia. Salah satu jenis kutu yang paling umum ditemukan adalah Ctenocephalides felis, atau yang lebih dikenal sebagai kutu kucing. Meskipun ukurannya kecil, kutu ini memiliki kemampuan luar biasa untuk melompat dan berkembang biak dengan cepat.

Awalnya, kutu memang lebih suka tinggal di bulu kucing atau anjing. Namun, jika populasinya meningkat, mereka bisa menyebar dan menetap di tempat-tempat lain di dalam rumah, seperti karpet, sofa, tempat tidur, bahkan kasur. Kutu kucing kerap menggigit area kaki manusia, terutama di bagian telapak kaki, betis, dan tumit. Gigitan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, dari gatal ringan hingga penyakit serius.

Berikut ini adalah beberapa dampak buruk gigitan kutu kucing terhadap manusia:

1. Dermatitis

Dermatitis merupakan salah satu reaksi umum yang terjadi akibat gigitan kutu. Air liur kutu yang mengandung alergen dapat menyebabkan iritasi kulit yang parah, terutama di pergelangan kaki. Gejala yang ditimbulkan antara lain gatal hebat, kemerahan, dan rasa nyeri saat digaruk, terutama di malam hari. Dalam kasus ekstrem, reaksi kulit ini bisa berlangsung selama berbulan-bulan bahkan hingga dua tahun. Selain itu, menggaruk area yang terkena gigitan juga bisa menyebabkan infeksi sekunder.

2. Alergi

Beberapa orang mengalami reaksi alergi setelah tergigit atau terpapar kotoran kutu kucing. Reaksi ini biasanya berupa bintik merah kecil yang mirip gigitan nyamuk, namun lebih kecil dan sering disertai pembengkakan serta rasa gatal yang hebat. Gatal ini menjadi tanda awal dari alergi akibat gigitan kutu.

3. Tularemia

Tularemia adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis, yang awalnya ditemukan pada hewan seperti tikus dan bisa ditularkan ke kucing lalu ke manusia. Gejala tularemia mencakup demam tinggi, menggigil, nyeri sendi, lemah otot, dan gangguan pencernaan seperti diare. Penyakit ini tergolong serius dan bisa mengancam nyawa, terutama jika terlambat terdeteksi dan ditangani.

4. Murine Tifus

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang dibawa kutu dari tikus ke kucing, lalu ke manusia. Penularan terjadi melalui gigitan kutu yang terinfeksi atau melalui kontak dengan kotorannya. Gejala murine tifus meliputi mual, muntah, demam tinggi, sakit kepala, lemas, dan nyeri perut. Penyakit ini bisa berlangsung selama lebih dari seminggu dan memerlukan penanganan medis segera.

5. Penyakit Lyme

Meskipun lebih umum ditularkan oleh kutu jenis lain, kutu kucing yang terinfeksi bakteri Borrelia burgdorferi juga dapat menyebabkan penyakit Lyme. Ciri khasnya adalah munculnya ruam berbentuk bulat atau oval di area gigitan, yang muncul dalam 3 hingga 30 hari setelah tergigit. Ruam ini bisa melebar hingga 15 cm dan terasa hangat saat disentuh, meski tidak selalu menimbulkan rasa nyeri atau gatal.

Pencegahan dan Penanganan

Untuk mencegah risiko kesehatan akibat kutu kucing, sangat penting untuk menjaga kebersihan hewan peliharaan dan lingkungan rumah. Mandikan kucing secara rutin, gunakan obat anti-kutu, dan bersihkan tempat tidur serta perabot rumah secara berkala. Jika mengalami gejala mencurigakan setelah tergigit kutu, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Meski tampak sepele, kutu kucing dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu, langkah pencegahan dan kesadaran akan bahaya gigitan kutu perlu ditingkatkan, demi menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga.