CIAMIS, TINTAHIJAU.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Majalengka berkolaborasi dengan Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Panawangan menginisiasi gerakan Urban Farming bertajuk “Pekarangan Hijau, Sumber Pangan Keluarga” di Desa Nagarapageuh, Kabupaten Ciamis, Kamis (24/7/2025).
Program ini hadir sebagai upaya nyata mendorong masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN-T UNMA yang berorientasi pada penguatan ketahanan pangan berbasis rumah tangga. Dalam pelaksanaannya, masyarakat diberikan edukasi dan pendampingan mengenai cara memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah agar produktif melalui teknik pertanian sederhana dan mudah diaplikasikan.
Penanggung Jawab Kegiatan Urban Farming, Lulu Raudatul Zannah, menjelaskan bahwa tujuan utama program ini adalah memberikan pemahaman dan keterampilan kepada masyarakat untuk menanam berbagai jenis sayuran secara mandiri.

“Lewat gerakan urban farming ini, kami harap masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, dapat memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam sayur-sayuran untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Selain menghemat biaya belanja harian, langkah ini juga mendukung gerakan lingkungan hijau,” ujar Lulu.
Acara yang berlangsung di balai desa ini dihadiri oleh Sekretaris Desa Nagarapageuh, Babinsa setempat, Ketua TP PKK Ibu Yayah Siti Rukoyah, serta perwakilan dari BPP Panawangan. Sebanyak 29 peserta yang mayoritas merupakan ibu-ibu PKK mengikuti kegiatan dengan penuh antusias.
Dalam sesi penyuluhan, para peserta dibekali materi tentang cara mengolah pekarangan sempit menjadi lahan produktif, pemilihan bibit yang tepat, teknik penanaman, perawatan hingga cara memanen yang benar. Materi ini diberikan agar masyarakat bisa langsung mempraktikkannya di rumah masing-masing.
Ketua TP PKK Desa Nagarapageuh, Yayah Siti Rukoyah, mengapresiasi langkah mahasiswa dan BPP Panawangan yang dinilai membawa manfaat besar bagi warganya.
“Gerakan ini sangat bagus untuk masyarakat, terutama ibu rumah tangga. Dengan memanfaatkan pekarangan, kita bisa memiliki sumber pangan sendiri tanpa harus selalu membeli di pasar. Harapan saya kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai di sini, tapi bisa menjadi kebiasaan baru bagi warga,” ungkapnya.
Sebagai bentuk dukungan konkret, mahasiswa KKN-T UNMA membagikan bibit tanaman dan benih sayuran seperti kangkung, bayam, dan cabai kepada seluruh peserta. Tidak hanya itu, BPP Panawangan juga menambahkan bibit jeruk angka 8 sebagai hadiah bagi peserta yang aktif menjawab pertanyaan saat sesi diskusi.
Langkah ini diharapkan menjadi pemicu awal bagi warga untuk memulai praktik urban farming di rumah masing-masing. Dengan adanya bibit dan panduan yang jelas, masyarakat dapat langsung mencoba menanam dan merasakan hasilnya secara berkelanjutan.
Antusiasme warga terlihat dari tingginya interaksi selama kegiatan berlangsung. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan, berbagi pengalaman, bahkan langsung merencanakan untuk memanfaatkan pekarangan mereka sepulang dari kegiatan ini.
Sekretaris Desa Nagarapageuh menyebutkan bahwa program seperti ini sangat penting karena sejalan dengan upaya desa dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian warganya. Selain itu, gerakan urban farming dinilai mampu menjaga keasrian lingkungan dan mendorong kebiasaan bercocok tanam di tengah keterbatasan lahan.
Gerakan Urban Farming bertema “Pekarangan Hijau, Sumber Pangan Keluarga” ini diharapkan menjadi awal dari kebiasaan baru masyarakat Desa Nagarapageuh dalam mengoptimalkan lahan pekarangan. Dengan adanya edukasi dan bibit tanaman yang diberikan, warga dapat terus melanjutkan praktik pertanian keluarga ini bahkan setelah program KKN-T berakhir.
“Kami berharap setelah KKN selesai, masyarakat tetap menerapkan konsep urban farming sehingga kemandirian pangan dan lingkungan hijau bisa terwujud secara berkelanjutan,” kata Lulu menutup kegiatan.






