JAKARTA, TINTAHIJAU.com — Jika di berbagai negara nama-nama seperti Apple, Samsung, atau Huawei begitu mudah ditemui, lain halnya dengan Korea Utara. Negeri yang kerap dijuluki Hermit Kingdom ini memiliki deretan merek ponsel lokal yang asing di telinga dunia internasional—mulai dari Arirang hingga Myohang.
Menariknya, meski berlabel “buatan dalam negeri”, hampir semua ponsel Korea Utara sejatinya dirakit di China. Produk tersebut kemudian diberi merek lokal dan menjalankan sistem operasi Android versi modifikasi yang dipasangi beragam batasan serta fitur keamanan ketat. Laporan organisasi nirlaba Lumen menyebut, kemampuan fasilitas produksi lokal yang terbatas membuat praktik tersebut menjadi hal lumrah.
Berikut 10 merek ponsel Korea Utara yang beredar di pasar domestik:
1. Arirang
Arirang adalah merek ponsel yang dioperasikan perusahaan Arirang IT dengan kantor pusat di Pyongyang. Meski mengklaim memiliki pabrik, proses perakitan diyakini tetap dilakukan di China. Perusahaan ini juga mengembangkan software sendiri yang disebut-sebut mendapat apresiasi dari Kim Jong Un. Beberapa modelnya antara lain Arirang 1201, Arirang 191, dan Arirang 221.
2. Madusan dan Chongsong
Dikelola Madusan Economic Federation, kedua merek ini memproduksi ponsel hingga perangkat elektronik lain. Salah satu modelnya adalah Madusan 222 yang kemudian dipasarkan ulang sebagai Chongsong 222. Produk terbaru lainnya adalah Chongsong 234 yang rilis pada 2023.
3. Pyongyang
Merek ini dikembangkan Checom Technology yang sudah beroperasi sejak 2010. Minim informasi yang tersedia, namun keberadaan merek Pyongyang terlihat dari logo perusahaan pada toko ritel yang diliput televisi nasional, menandakan bahwa lini ponsel ini masih eksis.
4. Phurunhanal
Phurunhanal Electronics dikenal memproduksi beragam perangkat modern seperti PC, laptop, USB, hingga proyektor. Salah satu ponsel mereka, Phurunhanal H1, meluncur pada 2018.
5. Samthaesong
Samthaesong dikembangkan Jonsung Economy & Technology Exchange dan pertama kali diperlihatkan dalam Pyongyang Autumn International Trade Fair tahun 2019. Produk ini sempat tenggelam selama pandemi, namun hingga 2024 tercatat sudah merilis setidaknya dua model.
6. Chollyong
Merek yang diedarkan Potonggang New Technology Development Center ini memiliki informasi publik yang sangat terbatas. Salah satu modelnya yang diketahui bernama Chollyong 201.
7. Kiltongmu
Dibesut Kwangja Trading, Kiltongmu menjadi salah satu merek ponsel yang informasinya paling minim. Baik detail perusahaan maupun model ponselnya jarang terekspos.
8. Sonamu
Sonamu dipasarkan oleh Puksae Electronic Trading Company. Model Sonamu 382 yang beredar sekitar 2023 menjadi salah satu produk yang dikenal. Selain ponsel, merek ini juga memproduksi smart TV, speaker, hingga perangkat karaoke.
9. Jindallae
Jindallae merupakan salah satu merek aktif yang dipasarkan Mangyongdae IT. Pada 2023 saja, perusahaan ini merilis 13 smartphone dan 10 feature phone dengan berbagai model seperti bar-type hingga flip. Di antara model yang populer adalah Jindallae 4, Jindallae 6, dan Jindallae 6B.
10. Myohang
Diproduksi Pyongje, Myohang tidak hanya hadir dalam bentuk ponsel tetapi juga tablet. Sayangnya informasi mengenai spesifikasi maupun modelnya sangat terbatas.
Ponsel Lokal dengan Cita Rasa Internasional
Meski tampak sebagai produk asli buatan dalam negeri, sebagian besar ponsel Korea Utara berbagi DNA dengan produk-produk China, baik dari sisi manufaktur maupun tampilan fisik. Perbedaannya terletak pada software yang telah dimodifikasi sesuai kebijakan pemerintah—mulai dari penyaringan kata sensitif, pemblokiran aplikasi tertentu, hingga sensor keamanan yang lebih ketat.
Deretan merek ini mencerminkan bagaimana industri teknologi Korea Utara berkembang dalam keterbatasan, namun tetap berupaya menghadirkan produk yang sesuai kebutuhan pasar domestik.






