Google Gemini 3 Dipilih AS untuk Inisiatif AI Militer

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Amerika Serikat resmi menetapkan Google Gemini 3 sebagai model kecerdasan buatan (AI) utama dalam program GenAI.mil, sebuah inisiatif yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi tugas militer dan kesiapan perang. Langkah ini disebut sejalan dengan Rencana Aksi AI Gedung Putih yang mendorong percepatan pemanfaatan teknologi AI di sektor pertahanan.

Dalam pengembangan proyek tersebut, pemerintah AS sebelumnya telah menggelontorkan kontrak senilai USD200 juta kepada empat perusahaan teknologi besar: Google, OpenAI, Perplexity, dan xAI. Kontrak itu diberikan untuk menguji performa masing-masing model AI dalam konteks militer, termasuk analisis situasional, dukungan logistik, hingga peningkatan kapasitas personel.

Peningkatan penggunaan AI di sektor pemerintahan kini menjadi tren global. Pemerintah berbagai negara, termasuk di Asia, pada periode 2026–2030 tengah menargetkan pembentukan “negara cerdas secara buatan” melalui penerapan Rencana Aksi AI Nasional. Fokus utamanya adalah memperkuat keamanan nasional serta meningkatkan efektivitas aset dan personel pertahanan.

AS sendiri memandang teknologi AI sebagai keunggulan strategis untuk menghadapi kompetisi global, terutama terhadap negara pesaing seperti Rusia, Iran, dan China. Selain meningkatkan kemampuan analisis dan operasional militer, pemerintah AS juga menargetkan penguatan sistem keamanan nasional melalui integrasi teknologi AI di berbagai lini.

Penunjukan Google Gemini 3 dalam program GenAI.mil sekaligus menandai semakin cepatnya adopsi AI dalam sektor pemerintahan, khususnya pertahanan, di tengah kompetisi teknologi global yang kian ketat.