JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Indonesia menargetkan mencetak sembilan juta talenta digital pada tahun 2030. Namun, hingga saat ini, kekurangan sumber daya manusia di bidang digital masih menjadi tantangan besar. Dengan tenggat waktu hanya lima tahun lagi, upaya percepatan harus terus dilakukan agar target tersebut dapat tercapai.
Talenta digital yang mumpuni menjadi faktor kunci dalam menggerakkan ekonomi digital Indonesia. Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), terus berupaya mengatasi tantangan ini dengan berbagai program dan inisiatif.
Kebutuhan 600 Ribu Talenta Digital per Tahun
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Komdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan sekitar 600 ribu talenta digital per tahun hingga 2030.
“Pasar kita besar, tetapi jika tidak dipenuhi dengan talenta digital yang cukup, maka posisi tersebut akan diisi oleh tenaga kerja dari negara lain,” ujarnya dalam acara peluncuran Laskar AI di Jakarta pada Kamis (13/2/2025).
Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2024 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, ekonomi digital Indonesia mengalami pertumbuhan pesat sepanjang tahun 2024. Nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diperkirakan meningkat sebesar 13% menjadi USD 90 miliar atau sekitar Rp 1.420 triliun pada tahun 2024. Bahkan, angka ini diproyeksikan terus bertumbuh hingga mencapai USD 360 miliar (Rp 5.680 triliun) pada tahun 2030.
Program Laskar AI untuk Cetak Talenta Digital
Untuk mendukung pengembangan talenta digital, berbagai pihak swasta turut berkontribusi. Salah satunya adalah Lintasarta yang menggagas program beasiswa Laskar AI bekerja sama dengan Dicoding Indonesia. Program ini bertujuan mencetak talenta unggulan di bidang kecerdasan buatan (AI) yang siap menghadapi tantangan industri serta mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Pada tahun ini, sebanyak 13.588 peserta dari berbagai daerah mendaftar dalam program Laskar AI, dan 657 orang berhasil lolos ke tahap selanjutnya.
President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena, menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen bersama untuk mempersiapkan talenta digital terbaik di bidang AI. “Laskar AI bertujuan meningkatkan potensi digital Indonesia serta mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Laskar AI memberikan pelatihan intensif dalam Machine Learning dan Data Science sebagai dasar pengembangan kecerdasan buatan. Selain keterampilan teknis, peserta juga dibekali dengan soft skills untuk mendukung kesiapan mereka di dunia kerja. Dengan pelatihan berbasis standar kompetensi global, program ini diharapkan dapat mencetak AI Engineer yang siap terjun ke berbagai sektor industri.
Percepatan Transformasi Digital
Dengan pertumbuhan ekonomi digital yang begitu pesat, Indonesia harus segera memenuhi kebutuhan talenta digital agar tetap kompetitif di kancah global. Langkah-langkah strategis, baik dari pemerintah maupun sektor swasta, perlu terus diperkuat untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan transformasi digital nasional.
Jika target sembilan juta talenta digital dapat tercapai, Indonesia akan semakin siap menghadapi tantangan dan peluang di era digital, serta menjadikan ekonomi digital sebagai pilar utama dalam pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.





