Teknologi

Jangan Simpan Terlalu Banyak Uang di E-Wallet, Ini Batas Aman Menurut Pakar

×

Jangan Simpan Terlalu Banyak Uang di E-Wallet, Ini Batas Aman Menurut Pakar

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Di era digital saat ini, dompet digital atau e-wallet telah menjadi salah satu alat pembayaran yang paling praktis. Mulai dari membayar ojek online, makan siang, parkir, hingga membeli jajanan ringan, semua bisa dilakukan hanya lewat ponsel. Namun, praktis bukan berarti tanpa risiko.

Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengingatkan masyarakat agar tidak menyimpan terlalu banyak uang di e-wallet. Menurutnya, jumlah saldo ideal di e-wallet sebaiknya tidak lebih dari Rp 5 juta, bahkan lebih aman jika berada di kisaran Rp 1 hingga Rp 2 juta.

“Harusnya malah sekitar 1-2 juta. Kalau di atas itu tidak direkomendasikan,” ujar Alfons seperti yang dilansir di laman detikINET, dikutip Kamis (2/5/2025).

Mengapa Tidak Boleh Terlalu Banyak?

Ada beberapa alasan penting di balik saran ini:

  1. Penggunaan Harian
    E-wallet umumnya digunakan untuk transaksi sehari-hari yang nilainya kecil, seperti membayar transportasi, makan, atau belanja ringan. Karena itu, saldo besar sebenarnya tidak diperlukan kecuali ada promo khusus seperti cashback atau diskon besar.
  2. Pertimbangan Ekonomis
    Uang yang disimpan di e-wallet tidak akan menghasilkan bunga. Jika disimpan dalam jumlah besar, justru membuat pengguna rugi secara finansial. Lebih baik dana dialihkan ke rekening bank yang memberikan bunga.
  3. Risiko Keamanan
    E-wallet yang tertanam di ponsel sangat rentan diretas. Jika ponsel hilang, dicuri, atau diretas, dan saldo e-wallet cukup besar, maka kerugian pun akan signifikan. “E-wallet relatif lebih tidak aman dibandingkan mobile banking (mbanking) karena lebih mengutamakan kepraktisan. Sedangkan mbanking lebih fokus pada aspek keamanan,” jelas Alfons.

Apa yang Harus Dilakukan Jika E-Wallet Diretas?

Jika akun e-wallet Anda diretas, berikut langkah yang disarankan Alfons:

  • Segera hubungi customer service resmi e-wallet yang digunakan. Waspadai penipu yang menyamar sebagai CS.
  • Blokir akses ke akun e-wallet dan logout dari semua perangkat jika memungkinkan.
  • Ganti password dan PIN e-wallet secepat mungkin.
  • Pastikan email yang terhubung ke e-wallet aman dan sudah diaktifkan fitur Two-Factor Authentication (TFA).
  • Jika ponsel hilang, nonaktifkan nomor seluler agar tidak bisa digunakan untuk reset PIN atau password.
  • Simpan kontak resmi layanan e-wallet untuk menghindari kesalahan dalam menghubungi pihak yang berwenang.

Meski praktis, menyimpan uang terlalu banyak di e-wallet sangat tidak disarankan. Gunakan e-wallet secukupnya untuk transaksi harian, dan simpan dana berlebih di akun bank atau mbanking yang keamanannya lebih terjamin. Dengan begitu, Anda bisa tetap menikmati kemudahan bertransaksi tanpa mengorbankan keamanan finansial.