SUBANG, TINTAHIJAU.com – Potensi serangan siber di Indonesia masih cukup tinggi, terutama dengan jenis serangan ransomware yang menjadi perhatian utama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Kepala BSSN, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, menekankan pentingnya antisipasi terhadap ancaman ini dalam sambutannya pada pembukaan kegiatan National Cyber Exercise yang dilaksanakan pada Senin, 29 April 2024.
“Dari lanskap ancaman siber bersifat teknis pada tahun 2023 yang telah dipublikasikan oleh BSSN, kami memprediksi bahwa di tahun 2024 ini, serangan ransomware, phishing, dan advance persistent threat (APT) adalah tiga jenis serangan siber bersifat teknis yang akan mendominasi. Hal ini disebabkan oleh efektivitas dari serangan serta potensi keuntungan yang dapat diperoleh penyerang,” ujar Hinsa dalam keterangannya seperti yang dikutip dari laman KOMPAS.tv, Jumat (17/5/2024).
Keamanan Siber: Isu Strategis
Hinsa menekankan bahwa saat ini, keamanan siber telah menjadi isu strategis di berbagai negara, termasuk Indonesia. Keberadaan BSSN adalah wujud nyata dari komitmen negara dalam mencapai tujuan keamanan di ruang siber.
“Oleh sebab itu, kegiatan National Cyber Exercise ini menjadi sangat penting untuk dilakukan dalam rangka mempersiapkan diri untuk menangani insiden ransomware,” tambahnya.
Tujuan dan Harapan
Hinsa berharap agar seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan National Cyber Exercise ini dengan baik sehingga nantinya dapat berkontribusi pada keamanan sistem elektronik melalui Computer Security Incident Response Team (CSIRT) masing-masing, khususnya dalam rangka penanganan insiden terkait ransomware.
Sementara itu, Direktur Operasi Keamanan Siber BSSN, Andi Yusuf, menjelaskan bahwa National Cyber Exercise merupakan salah satu kegiatan program kerja prioritas nasional. “National Cyber Exercise ini terdiri dari 3 kegiatan yakni Indonesia Cross Sectoral Cyber Exercise, Indonesia Cross Sectoral Workshop and Table Top Exercise, dan Indonesia CSIRT Day,” katanya.
Menghadapi Tantangan Masa Depan
Dalam menghadapi tantangan serangan siber yang semakin kompleks dan beragam, peningkatan inovasi dan adaptasi terhadap perubahan menjadi kunci utama. Kepala BSSN, dalam pesan lain, mengingatkan para pegawainya untuk terus meningkatkan inovasi dan tidak boleh anti terhadap perubahan. Hal ini penting guna memastikan bahwa Indonesia dapat bertahan dan melawan ancaman siber di masa depan.
Melalui kegiatan seperti National Cyber Exercise, diharapkan Indonesia dapat memperkuat kemampuan dalam menangani serangan siber dan memastikan keamanan siber yang lebih baik. Keamanan siber yang kuat bukan hanya melindungi data dan informasi, tetapi juga mendukung stabilitas dan kemajuan teknologi di Indonesia.






