Memahami Kamera Periskop pada Ponsel dan Perbedaannya dengan Kamera Telephoto Biasa

Mengenal cara kerja kamera periskop di ponsel
Ilustrasi konstruksi kamera telephoto dengan lensa periskop di ponsel.(Samsung)

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Pengguna gadget, khususnya ponsel kelas atas, pasti sudah akrab dengan istilah “kamera periskop.”

Fitur ini kini hadir pada iPhone 15 Pro Max, menjadi langkah pertama Apple mengadopsi kamera periskop.

Apa sebenarnya kamera periskop, dan bagaimana cara kerjanya? Simak penjelasan di bawah ini.

Kamera Periskop vs. Kamera Telephoto Biasa

Kamera periskop sebetulnya merupakan varian dari kamera telephoto, yang memiliki lensa dengan focal length panjang untuk menciptakan bidang pandang yang sempit, membuat obyek di kejauhan tampak dekat. Perbedaannya terletak pada focal length yang jauh lebih panjang daripada lensa telephoto biasa pada ponsel.

Focal length kamera periskop bisa mencapai 250 mm (ekuivalen full-frame), sementara lensa telephoto reguler pada umumnya berada di kisaran 50-80 mm. Perbandingan ini menjelaskan kemampuan “zoom” yang lebih tinggi pada kamera periskop, hingga 10x atau lebih.

Galaxy K Zoom memiliki lensa zoom sungguhan berjangkauan 24-240 mm. Namun, lensanya jauh menonjol ke luar bodi ponsel ketika kamera diakttifkan. Mekanisme maju-mundurnya juga kompleks. Kamera periskop dimaksudkan untuk menghindari konstruksi lensa seperti ini.
Galaxy K Zoom memiliki lensa zoom sungguhan berjangkauan 24-240 mm. Namun, lensanya jauh menonjol ke luar bodi ponsel ketika kamera diakttifkan. Mekanisme maju-mundurnya juga kompleks. Kamera periskop dimaksudkan untuk menghindari konstruksi lensa seperti ini. (Samsung)

Perlu dicatat bahwa istilah “zoom” pada kamera ponsel sebenarnya merujuk pada pembesaran digital, bukan perubahan mekanik pada lensa. Lensa zoom sejati adalah yang memiliki focal length yang dapat diubah, seperti yang terdapat pada Galaxy K Zoom dari Samsung.

Cara Kerja Kamera Periskop

Kamera periskop dirancang untuk meningkatkan kemampuan ponsel dalam membidik obyek di kejauhan. Sebelumnya, tingkat “zoom optis” pada ponsel terbatas pada 3x. Dengan kamera periskop, angka ini dapat mencapai 10x atau bahkan 100x dengan menggunakan pembesaran digital.

Mekanisme lensa periskop bekerja dengan memanfaatkan lensa telephoto berfocal length panjang, yang secara fisik sulit dimasukkan ke dalam bodi ponsel tanpa menonjol. Untuk mengatasi hal ini, kamera periskop menggunakan mekanisme periskop yang memungkinkan lensa panjang dimasukkan ke dalam bodi secara horizontal atau vertikal.

Perbedaan kamera dengan konstruksi konvensional (kiri) dan kamera periskop (kanan). Perhatikan jalur cahaya yang dibelokkan di kamera periskop dan penempatan sensornya yang vertikal terhadap bodi ponsel.
Perbedaan kamera dengan konstruksi konvensional (kiri) dan kamera periskop (kanan). Perhatikan jalur cahaya yang dibelokkan di kamera periskop dan penempatan sensornya yang vertikal terhadap bodi ponsel. (Oppo)

Dengan demikian, cahaya dari obyek yang diambil oleh lensa periskop dapat diarahkan melalui jalur yang dibelokkan, memungkinkan ponsel memiliki kemampuan zoom yang tinggi tanpa mengorbankan desain fisik yang ramping.

Dengan adanya kamera periskop, pengguna ponsel dapat menikmati pengalaman fotografi yang lebih canggih, memungkinkan pengambilan gambar dari jarak jauh tanpa mengorbankan kualitas.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini