SUBANG, TINTAHIJAU.com – Diluncurkan pada tahun 2014, Android One merupakan inisiatif Google untuk bekerja sama dengan produsen ponsel (OEM) dalam menciptakan smartphone yang menggunakan perangkat lunak inti Google tanpa aplikasi bawaan (bloatware).
Program ini menawarkan pengalaman Android yang ringan dan murni dengan pembaruan cepat. Tujuan awalnya adalah menyediakan ponsel murah bagi pasar negara berkembang seperti India, Bangladesh, dan Indonesia.
Pada 2017-2018, program ini mengalami peningkatan signifikan, menggantikan Google Play Edition. Berbeda dengan Google Play Edition yang menghadirkan ponsel flagship dengan Android murni, Android One menawarkan ponsel yang dirancang sejak awal untuk menjalankan perangkat lunak ala stock Android. Produsen tetap dapat menambahkan fitur eksklusif selama tidak mengurangi pengalaman pengguna.
Beberapa ponsel Android One yang terkenal meliputi Xiaomi Mi A1, Moto X4, dan deretan ponsel Nokia. Dengan cepat, program ini menjadi populer, bahkan mendunia.
Mengapa Program Android One Berakhir?
Program ini mulai kehilangan momentum pada tahun 2019. Produsen seperti Xiaomi dan Motorola berhenti memproduksi perangkat Android One, sementara Nokia menjadi satu-satunya produsen yang aktif hingga tahun 2022. Pada 2023, hanya ada satu ponsel Android One yang diluncurkan, yaitu Kyocera Android One S10, yang hanya tersedia di Jepang.
Faktor utama penurunan ini adalah minat konsumen yang menurun. Kebanyakan pengguna yang menginginkan pengalaman Android murni kini beralih ke Google Pixel, termasuk seri Pixel A yang lebih terjangkau. Selain itu, produsen seperti Samsung telah meningkatkan antarmuka pengguna mereka, seperti One UI, yang meskipun tidak murni, menawarkan pengalaman yang solid.
Haruskah Android One Dihidupkan Kembali?
Meskipun Android One adalah ide bagus di atas kertas, menghidupkan kembali program ini mungkin tidak akan menarik minat pasar. Namun, ada potensi dalam mengembalikan program Google Play Edition. Dengan Google kini menawarkan pembaruan hingga tujuh tahun untuk Pixel, banyak pengguna menginginkan ponsel non-Pixel yang juga mendapatkan dukungan pembaruan langsung dari Google. Sayangnya, keinginan ini mungkin hanya sebatas mimpi, tetapi tetap menarik untuk dibayangkan.
Program Android One adalah langkah ambisius dari Google untuk menciptakan ponsel Android murni yang terjangkau. Namun, dengan perubahan preferensi pasar dan kemajuan dalam antarmuka pengguna ponsel lainnya, program ini akhirnya kehilangan relevansinya. Kini, pengguna yang menginginkan Android murni dapat memilih ponsel Pixel sebagai alternatif terbaik.