SUBANG, TINTAHIJAU.com – OpenAI, perusahaan terkenal di balik ChatGPT, telah mengguncang dunia teknologi dengan pengembangan terbaru mereka: Voice Engine, sebuah alat kecerdasan buatan (AI) yang mampu meniru suara manusia dengan akurat. Tak heran, banyak yang menyebutnya sebagai kehebatan baru dalam dunia AI.
Pengembangan ini tidak hanya menjanjikan berbagai potensi penerapan yang luas, mulai dari layanan aksesibilitas hingga bantuan bagi orang-orang dengan kehilangan kemampuan berbicara, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran tentang misinformasi dan bentuk penyalahgunaan lainnya.
Dalam pengujian awal yang dibagikan oleh OpenAI, Voice Engine berhasil menciptakan replika suara yang menyerupai pembicara aslinya dalam berbagai bahasa. Dalam klip audio yang disertakan, terlihat jelas bagaimana suara yang dihasilkan oleh AI tetap mempertahankan nada dan aksen yang sama persis seperti pembicara aslinya.
Meskipun OpenAI menjelaskan bahwa tujuan utama Voice Engine adalah untuk membantu dalam penerjemahan dan memberikan bantuan membaca, ada kekhawatiran yang muncul dari beberapa pihak terkait potensi penyalahgunaan, terutama dalam hal penipuan suara atau yang dikenal dengan istilah Voice Phishing.
Namun, OpenAI menegaskan bahwa saat ini Voice Engine hanya tersedia untuk sekelompok kecil mitra terpercaya, dan mereka mengambil pendekatan hati-hati terhadap rilis yang lebih luas untuk menghindari penyalahgunaan suara sintetis ini.
Salah satu langkah yang diambil adalah memastikan bahwa penggunaan Voice Engine tidak menyebabkan pelanggaran privasi atau potensi penipuan suara. Para pengguna sepakat untuk tidak menggunakan suara pengguna tanpa izin eksplisit, dan dengan jelas mengidentifikasi kepada pendengar bahwa suara yang didengar adalah hasil dari AI.
Sebelumnya, OpenAI juga telah menghadirkan Sora, platform kecerdasan buatan (AI) pembuat video yang menghasilkan video dari instruksi teks atau model teks-ke-video. Dengan kemampuannya menciptakan video berdurasi hingga 60 detik dengan detail yang tinggi, gerakan kamera kompleks, dan karakter yang hidup, Sora menjadi bukti konkrit dari kemajuan luar biasa dalam bidang kecerdasan buatan.
Dengan terobosan terbaru ini, OpenAI semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu pelopor utama dalam pengembangan kecerdasan buatan. Namun, tantangan besar juga menantinya dalam memastikan bahwa teknologi ini digunakan secara bertanggung jawab dan tidak disalahgunakan untuk kepentingan yang merugikan.
