Roblox Terapkan Verifikasi Usia Usai Diterpa Tuduhan Gagal Lindungi Anak

Roblox

JAKARTA, TINTAHIJAU.com – Platform game daring Roblox mengumumkan penerapan mekanisme verifikasi usia baru untuk penggunanya. Langkah ini dilakukan menyusul tuduhan berulang bahwa permainan populer tersebut gagal melindungi anak-anak dan remaja yang menjadi mayoritas penggunanya.

Kepala Keamanan Roblox, Matt Kaufman, menjelaskan dalam sebuah blog bahwa sistem anyar ini akan menggabungkan estimasi usia pengguna, pemeriksaan identitas resmi, serta izin orang tua. Tujuannya membatasi komunikasi antara akun dewasa dan anak-anak, kecuali jika keduanya saling mengenal di dunia nyata.

Hingga 2024, Roblox mencatat sekitar 100 juta pengguna aktif setiap hari, dengan 40 persen di antaranya berusia di bawah 13 tahun. Namun, popularitas besar itu dibayangi kritik. Negara Bagian Louisiana, Amerika Serikat, bahkan melayangkan gugatan pada Agustus lalu dengan tuduhan Roblox memfasilitasi eksploitasi anak dan distribusi materi pelecehan seksual. Tahun sebelumnya, perusahaan investasi Hindenburg Research juga menuding platform ini melebih-lebihkan jumlah pengguna aktif bulanan serta lalai melindungi pemain muda dari predator seksual.

Meski pihak perusahaan membantah tuduhan tersebut, Roblox dalam beberapa bulan terakhir gencar memperketat kontrol orang tua dan memberikan label lebih jelas pada konten buatan pengguna. Perusahaan menegaskan komitmennya menjaga keamanan komunitas, di tengah sorotan global terhadap regulasi usia di dunia digital.

Fenomena ini sejalan dengan kebijakan sejumlah negara yang memperketat kontrol daring. Inggris, misalnya, telah menerapkan Undang-Undang Keamanan Daring yang mewajibkan verifikasi usia di situs web, media sosial, hingga platform berbagi video. Prancis dan negara-negara Uni Eropa lain juga berencana menguji teknologi verifikasi usia baru untuk konten dewasa dalam waktu dekat.

Roblox sendiri merupakan platform daring dengan tampilan menyerupai mainan, di mana pengguna dapat menciptakan sekaligus memainkan berbagai game, mulai dari balap mobil, olahraga, konser virtual, hingga aksi tembak-menembak. Dengan kebijakan verifikasi usia, perusahaan berharap pengalaman bermain menjadi lebih aman, terutama bagi pengguna muda.