Tantangan Keamanan Siber yang Harus Diwaspadai di Tahun 2024

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Lanskap ancaman siber terus berubah, dengan para penjahat memanfaatkan kemajuan terbaru di bidang Teknologi Informasi untuk melancarkan serangan yang semakin canggih.

Tren seputar penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan ransomware mendominasi berita pada tahun 2023, dan diprediksi akan menyebabkan lebih banyak gangguan dalam setahun mendatang.

Seperti yang dijelaskan oleh Phil Venables, CISO di Google Cloud, penggunaan AI oleh penjahat untuk “mempersonalisasi dan secara perlahan meningkatkan serangan siber” akan menjadi ancaman yang semakin nyata.

Dengan algoritma berbasis model bahasa besar yang menggunakan kecerdasan buatan, para penyerang dapat membuat konten berbahaya yang terlihat, mengalir, dan dibaca seperti aslinya, membuatnya sulit dideteksi sebagai email atau pesan phishing.

Meskipun AI memiliki potensi bahaya dalam tangan yang salah, kemampuannya untuk memproses dan mengkontekstualisasikan volume data besar juga memiliki potensi untuk memperkuat pertahanan siber perusahaan.

Venables memperkirakan bahwa pada tahun 2024, AI akan memungkinkan para pembela untuk memperkuat deteksi dan mempercepat analisis, memungkinkan mereka untuk merespons dengan cepat dan dalam skala besar.

  1. Ancaman AI yang Semakin Berkembang

Pertumbuhan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam serangan siber diprediksi akan meningkat pada tahun 2024. Phil Venables, CISO di Google Cloud, menyatakan bahwa penjahat akan menggunakan teknologi ini untuk “mempersonalisasi dan secara perlahan meningkatkan serangan siber.” Dengan menggunakan algoritma berbasis model bahasa AI, para penyerang dapat membuat konten berbahaya yang sulit dideteksi, seperti email phishing dan pesan palsu.

Meskipun demikian, kecerdasan buatan juga dapat digunakan untuk memperkuat pertahanan siber. Venables memperkirakan bahwa pada tahun 2024, AI akan memungkinkan para pembela untuk memperkuat deteksi dan mempercepat analisis, memungkinkan respons yang cepat dan berskala besar.

  1. Gangguan Ransomware pada Bisnis Kecil

Prediksi Quentyn Taylor, direktur senior keamanan informasi untuk Canon di EMEA, menyatakan bahwa bisnis kecil akan semakin menjadi target serangan ransomware pada tahun 2024. Ini terjadi karena biaya rendah layanan ransomware membuat senjata ini lebih mudah diakses, khususnya oleh bisnis kecil dan otoritas lokal yang memiliki keterbatasan anggaran untuk memperkuat pertahanan mereka.

Taylor mengharapkan bahwa banyak perusahaan akan membuat rencana pada tahun berikutnya untuk mengurangi risiko serangan ransomware sebagai bagian dari upaya mereka untuk menenangkan para pemegang saham dan menarik investasi baru.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini