Walter Isaacson: Apple Sulit Mengurangi Ketergantungan pada China

SUBANG, TINTAHIJAU.com – Tren diversifikasi produksi menjadi lebih umum di kalangan perusahaan Amerika, dengan upaya memindahkan sebagian produksi ke negara-negara seperti India dan Vietnam, dan Apple adalah salah satunya.

Namun, menurut Walter Isaacson, penulis biografi terkenal yang telah menulis buku tentang Steve Jobs dan Elon Musk, Apple akan mengalami kesulitan besar dalam upaya mengurangi ketergantungannya pada China, dan mungkin akan menjadi salah satu pihak yang paling terdampak oleh eskalasi ketegangan ekonomi.

Isaacson mengungkapkan pendapatnya dalam sebuah wawancara pada hari Selasa, menyatakan bahwa Apple akan menemukan bahwa mereka adalah salah satu perusahaan yang paling sulit untuk mengurangi ketergantungannya pada China. Saat ini, sebagian besar produk Apple diproduksi di China, dengan lebih dari 95% dari produk seperti iPhone, Mac, AirPods, dan iPad yang diproduksi di sana.

Baca Juga:  Axioo Rilis Laptop Hype R, Ringan dengan Layar OLED Memukau

“Kami mencoba untuk segera mencari cara untuk secara ekonomis keluar dari China, dan ini tidak mudah, dan Apple akan menjadi yang paling terluka,” kata Isaacson. “Kita harus menemukan keseimbangan antara sepenuhnya keluar dan sepenuhnya tergantung. Sepenuhnya keluar tidak mungkin, tetapi kita juga tidak boleh terlalu tergantung.”

Minggu lalu, CEO Apple, Tim Cook, secara tiba-tiba mengunjungi China, yang merupakan salah satu pasar terbesar Apple. Namun, penjualan iPhone 15, yang baru saja dirilis, belum mencapai target yang diharapkan di China. Data yang dirilis oleh perusahaan riset pasar Counterpoint Research menunjukkan bahwa penjualan seri iPhone 15 selama 17 hari pertama setelah peluncuran mengalami penurunan sebesar 4.5% dibandingkan dengan seri iPhone 14 tahun lalu.

Baca Juga:  WhatsApp Siapkan Fitur Passkey Sebagai Dukungan Keamanan Baru

Selain itu, produksi produk Apple juga bisa dipengaruhi oleh reaksi produsen utama mereka, Foxconn. Menurut laporan Global Times, Foxconn sedang menjalani investigasi oleh departemen pajak dan sumber daya alam di daratan China. Foxconn telah menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan pihak yang terkait dalam penyelidikan ini.

“Foxconn adalah bagian kunci dari rantai pasokan Apple di daratan China, dan segala sesuatu yang mengancam posisi Foxconn di daratan akan menjadi masalah besar bagi Apple, bahkan jika mereka tidak terlibat,” kata Kenneth Jarrett, seorang konsultan senior di perusahaan konsultansi bisnis Albright Stonebridge.

Baca Juga:  CEO Nvidia Dorong Indonesia Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Sendiri

Selain itu, pemerintah Amerika Serikat telah mengintensifkan pengendalian ekspor chip ke China, membuat perusahaan-perusahaan China semakin sulit untuk memperoleh chip kecerdasan buatan dari perusahaan-perusahaan Amerika seperti Nvidia. Langkah-langkah ini tidak hanya merusak iklim bisnis antara Amerika dan China, tetapi juga berpotensi memengaruhi perusahaan-perusahaan seperti Apple dalam prosesnya.