Wisata  

Babat Abis! Sensasi Martabak Belgia di Jl. Panji Subang Tawarkan Cita Rasa Beda!

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Siapa yang tidak mengenal panganan yang satu ini. Hampir di setiap daerah panganan yang berasal dari Arab ini mudah ditemukan

Ya, namanya Martabak! Sajian ini biasa ditemukan di Arab Saudi (terutama di wilayah Hijaz), Yaman, India, Bangladesh, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand Selatan dan Brunei. Bergantung pada lokasinya, nama, dan komposisi martabak dapat bervariasi.

Di Indonesia, ada dua jenis martabak, yaitu martabak asin/telur yang terbuat dari campuran telur dan daging, serta martabak manis, yang biasanya diisi coklat, keju dan lainnya

Di Subang, Martabak yang lagi hits di masyarakat adalah Martabak Belgia. Martabak ini menempati salah satu ruko di Jl. Panji no 87, Subang.

“Nama Belgia ini awalnya biar ada bau-bau luar negeri, tapi bukan cuma itu Belgia ini kepanjangan yang beli harus bahagia, cocokologi,” kata Owner Martabak Belgia, Dewi Nurmala

Martabak Belgia ini menawarkan tiga rasa. Selain asin dan manis, Martabak Belgia ini menawarkan rasa pedas, yang tidak pernah ditemukan di tempat lain.

Untuk Martabak Manis, tersedia pilihan toping, dari mulai Coklat, Coklat Wijen, Kacang, Keju, Keju Pandan, Keju Kismis, Kekju Kacang Cokal, Keju Coklat, dan lainnya

Sementara untuk Martabak Telor atau Asin, tersedia toping Ayam Oroiginal, Sapi original, ayam kornet, ayam jamur, sapi jamur, kornet jamur, ayam Sosis, sapi sosis dan Sosis kornet.

“Yang menarik ini kita ada toping Ayam dan sapi pedas. Dijamin gak ada di tempat lain. Jadi selain untuk cemilan, bisa buat makan dengan nasi,” kata Dewi.

Soal harga, untuk Martabak Manis dari mulai Rp22 ribu sampai Rp 30 ribu yang disesuaikan toping. Sementara untuk martabak asin dari mulai Rp25 ribu sampai Rp35 ribu.

“Kita buka dari Jam 16.00 WIB sampai jam 22.00 WIB, tapi biasanya tutup sebelum jam 22.00 karena sudah habis,” imbuh Dewi

Seorang konsumen, Ipiet Nurhayati menyebut, dari tekstur, rasa, dan olahan martabak ini memiliki pembeda dengan tempat lain. Misalnya Martabak telor, Ipiet menyebutkan, jika di tempat lain lebih banyak daun bawangnya ketimbang toping.

“Saya sering beli yang asin ya, kebanyakan yang dibanyakin itu daun bawangnya. Tapi di sini, tidak, seimbang lah dengan topingnya. Yang kedua rasanya yang cukup gurih dengan tekstur renyah, yang pedas top beete,” kata Ipiet.

Sementara untuk martabak manis, perempuan penikmat martabak asal Betawi itu mengatakan, rasa manisnya tidak terlalu mendominasi. Sehingga tidak menghilangkan rasa topingnya.

“Ada kan ya martabak manis itu yang manisnya pake banget. Ini enggak, sewajarnya aja, kan bagus juga ya buat kesehatan. Empuk dan coklatnya, wuihhh, lumer. Rekomended banget deh,” imbuhnya.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari TINTAHIJAU.COM, Klik Disini dan Klik ini