BANDUNG, TINTAHIJAU.com – Peristiwa kecelakaan rombongan wisata siswa SMK Lingga Kencana Depok yang menewaskan 11 orang harus menjadi pelajaran berharga.
Hal ini terungkap saat diskusi informal atau “ngadu bako” dengan Pengurus Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat di Sujiva Resto and Art Space, Bandung. Sabtu (12/5/2024)
Ketua GIPI Jawa Barat, Herman Muchtar menyampaikan terbitnya Surat Edaran (SE) Gubernur Jabar tentang Study Tour Pada Satuan Pendidikan, pihaknya memahami latar belakang dan maksud dari SE tersebut. Hanya saja Herman meminta Pemprov Jabar mengantisipasi dampak dari SE itu
“Kami memahami SE dimaksud ditujukan untuk keamanan dan kemanfaatan pelaksanan study tour di Jawa Barat. Namun kami mohon juga Pemprov Jabar mengantisipasi dampak penafsirannya di lapangan,” ujar Herman Muchtar.
Sekda Jabar Herman Suryatnab menegaskan bahwa isi SE dimaksud sangat edukatif dan tidak ada muatan untuk mereduksi industri pariwisata.
“Pak Gubernur tegas dan jelas menyampaikan di SE tersebut, mengimbau satuan pendidikan untuk melaksanakan study tour di dalam kota di wilayah Provinsi Jawa Barat. Hanya saja untuk menjamin keamanan dan kemanfaatannya, satuan pendidikan diminta untuk memperhatikan kesiapan awak kendaraan, keamanan jalur yang akan dilalui, serta kelaikan kendaraan,” ungkap Sekda Jabar.
Untuk itu, satuan pendidikan diminta juga untuk berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan di wilayah kabupaten/kota masing-masing, serta menyampaikan pemberitahuan dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan sesuai kewenangannya.
“SE tersebut sifatnya antisipatif dan mitigatif, dengan harapan tidak ada kejadian serupa di masa depan. Kita ambil pelajaran dan hikmah dari kecelakaan di Subang,” tukas Sekda Herman.
Pada kesempatan tersebut, Taufik Hidayat Udjo mengatakan agar kejadian Subang memantik semua pihak melakukan introspeksi.
“Kami di PUTRi, bagian dari GIPI, akan berintrospeksi dan siap mendukung Pemprov Jabar dalam melakukan standarisasi dan monitoring bagi pelaku jasa pariwisata, baik travel maupun destinasi wisata, agar aman dan nyaman, serta pariwisata Jabar lebih baik. Pelaku jasa pariwisata yang tidak legal harus ditertibkan,” ujar Taufik.
Demikian juga Dewan Pakar GIPI, Heni Smith memberikan apresiasi terhadap pertemuan informal ini. Dengan harapan, berkaca dari musibah tersebut, semua pihak agar introspeksi, termasuk berbagai asosiasi dibawah GIPI.
“Dimohon semua asosiasi yang tergabung di GIPI dapat mendisiplinkan anggotanya. Lakukan juga pengawasan yang berkelanjutan,” ucap Heni.