Wisata  

Delapan Desa Wisata di Subang Bersaing di Ajang ADWI 2025 Tingkat Kabupaten

SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Sebanyak delapan desa wisata di Kabupaten Subang terpilih untuk dinilai pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2025 tingkat kabupaten.

ADWI merupakan program penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang ditujukan bagi desa wisata berpotensi, berprestasi, dan memenuhi kriteria penilaian tertentu. Tujuannya, mendorong desa wisata agar berkelas dunia, meningkatkan perekonomian daerah, kesejahteraan masyarakat, sekaligus melestarikan warisan budaya.

Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Subang, Agus Muslim, menyebutkan Subang memiliki 30 desa wisata. Dari jumlah tersebut, delapan desa dipilih untuk dinilai lebih lanjut dan diumumkan pada malam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2025 tingkat Kabupaten Subang, 10 Oktober mendatang.

“Dari 30 desa wisata, terpilih 8 desa yang akan dinilai lebih lanjut dan diumumkan pada malam ADWI 2025 tingkat Kabupaten Subang pada 10 Oktober,” ujar Agus kepada Pasundan Ekspres, Rabu (1/10/2025).

Kedelapan desa wisata yang masuk nominasi yakni:

  • Desa Wisata Sukasari Dawuan
  • Desa Wisata Sidajaya Cipunagara
  • Desa Wisata Tambak Mekar
  • Desa Wisata Kasomalang Kulon
  • Desa Wisata Bancak Cisanca
  • Desa Wisata Bun

Penilaian oleh dewan juri berlangsung pada 1–2 Oktober 2025, melibatkan akademisi, praktisi budaya, Kepala Bidang Destinasi Wisata Provinsi Jawa Barat, serta pakar di bidang pariwisata.

Aspek yang dinilai mencakup daya tarik wisata, amenitas (fasilitas pendukung), digitalisasi, kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM), serta resiliensi atau ketahanan. Seluruh peserta nantinya diklasifikasikan ke dalam empat kategori: rintisan, berkembang, maju, dan mandiri.

Agus menekankan, ADWI 2025 bukan hanya tentang perebutan penghargaan, melainkan motivasi agar desa wisata di Subang terus berkembang, mandiri dalam pengelolaan, serta mampu meningkatkan ekonomi lokal.

“ADWI bukan hanya soal pariwisata, tetapi juga pelestarian budaya serta peningkatan pendapatan masyarakat,” pungkasnya.