
SUBANG, TINTAHJAU.com – Jawa Barat, sebuah provinsi yang kaya akan budaya dan kuliner, dikenal dengan berbagai hidangan lezatnya. Salah satu makanan khas yang tak asing lagi bagi warga Jawa Barat adalah peuyeum atau tape.
Namun, di tengah beragam variasi peuyeum yang ada, Peuyeum Ciruluk dari Subang memancarkan keunikan dan ciri khas tersendiri. Dikenal sebagai “Kampung Peuyeum,” Desa Ciruluk Kecamatan Kalijati menjadi pusat produksi tape beras ketan yang menggoda selera ini.
Peuyeum Ciruluk membedakan dirinya dengan paduan rasa asam manis dan kelembutan yang membuatnya sulit untuk dilupakan. Di sini, tape beras ketan dibuat dengan cermat dan penuh perhatian, menghasilkan cita rasa yang unik dan istimewa.
Tidak seperti daerah lain di Jawa Barat yang menggunakan singkong sebagai bahan dasar, Peuyeum Ciruluk terbuat dari campuran beras ketan yang difermentasi bersama ragi. Keunikan lainnya adalah pewarna alami yang digunakan, berasal dari daun katuk, daun suji, atau daun laja. Kemudian, tape ini dibungkus dengan daun muncang (kemiri), memberikan sentuhan alami pada kemasannya.
Salah satu hal yang membuat Peuyeum Ciruluk begitu istimewa adalah daya tahan lama. Kang Carta Cahyadi, seorang pengrajin yang membuka home industri Peuyeum Ciruluk “Aki Nini,” menjelaskan bahwa produk ini dapat bertahan lama jika disimpan di lemari es. Hal ini menjadikannya pilihan yang ideal sebagai oleh-oleh khas Subang atau untuk dinikmati secara pribadi.
Bagi yang ingin mencoba membuat Peuyeum Ciruluk dengan hasil yang lezat, Kang Carta Cahyadi berbagi beberapa tips. Pertama-tama, pilihlah beras ketan dengan kualitas terbaik. Proses mencuci beras ketan sangat penting, pastikan beras ketan dicuci dengan air sampai bersih, dan air bekas cucian tetap bening. Proses mencuci ini memakan waktu sekitar 10-15 menit, kemudian tiriskan dan rendam selama 2 jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
FOLLOW SOCMED:
FB & IG: TINTAHIJAUcom
IG & YT: TINTAHIJAUcom
E-mail: red.tintahijau@gmail.com