SUBANG, TINTAHIJAU.COM – Udara pagi yang sejuk di kawasan Wisata Sumber Mata Air Cimutan, Sabtu (31/5/2025), terasa berbeda. Ratusan warga Desa Kasomalang Kulon tumpah ruah, membawa semangat dan sukacita. Bukan hanya untuk menyambut hari libur, tetapi untuk merayakan jati diri desa mereka—sebagai desa wisata yang sedang bersinar di kancah nasional.
Festival Desa Wisata Kasomalang Kulon hadir bukan sekadar acara seremonial, melainkan panggung bagi masyarakat untuk memperkenalkan potensi desanya—kaya budaya, alam, dan semangat gotong royong. Sejak pagi, pengunjung disuguhi berbagai aktivitas yang tak hanya menghibur, tetapi juga memperlihatkan kearifan lokal yang mengakar kuat.
Tradisi Ngagubyag, misalnya, menjadi simbol kebersamaan yang membahagiakan. Di tengah kolam jernih kawasan Cimutan, warga dari berbagai usia bergembira menangkap ikan bersama. Tak terkecuali Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, yang ikut terjun langsung. Tawa riang dan cipratan air menjadi bukti bahwa warisan budaya ini masih hidup dan dicintai.
“Ini bukan hanya kegiatan seru, tapi juga cara kami merawat tradisi dan menyatu dengan alam,” ujar Ujang (48), warga setempat yang rutin ikut Ngagubyag sejak kecil.
Tak hanya tradisi, geliat ekonomi lokal pun ikut ditampilkan melalui Bazar UMKM. Puluhan stan menjajakan hasil bumi, kerajinan tangan, hingga kuliner khas yang menggoda selera. Bazar ini bukan hanya etalase produk, melainkan ruang apresiasi terhadap kreativitas masyarakat desa.
“Festival ini memberi ruang bagi kami untuk dikenal lebih luas. Harapannya, produk kami bisa ikut berkembang seiring kemajuan desa wisata,” kata Deni, pelaku UMKM pengrajin bambu.
Semangat sehat dan kebersamaan juga hadir lewat Gebyar Senam dan wisata jalan santai. Sementara itu, sore harinya ditutup dengan gelar budaya dan penampilan musik dari band lokal yang membuat suasana semakin hangat dan penuh semangat.
Dalam sambutannya, Kang Akur—sapaan akrab Wakil Bupati Subang—mengaku bangga atas capaian Desa Kasomalang Kulon yang kini mewakili Subang di ajang Desa Wisata tingkat nasional. Ia berharap desa ini bisa menjadi contoh desa wisata berbasis budaya dan lingkungan yang berkelanjutan.
“Saya melihat potensi besar di sini. Alamnya asri, masyarakatnya aktif, dan budayanya hidup. Ini modal kuat untuk bersaing di tingkat nasional,” tuturnya.
Tak lupa, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kawasan wisata. “Cimutan ini bukan hanya milik kita hari ini, tapi juga anak cucu nanti. Jaga kebersihannya, rawat lingkungannya,” pesannya.
Festival Desa Wisata Kasomalang Kulon tahun ini tak sekadar perayaan. Ia adalah pernyataan: bahwa desa kecil di lereng Subang ini memiliki mimpi besar, dan masyarakat yang siap berjalan bersama untuk mencapainya.