Wisata  

Pemkot Sukabumi Akan Lelang Pengelolaan Pemandian Air Panas Cikundul

Pemandian Air Panas Cikundul Sukabumi (Foto: Siti Fatimah/detikJabar).

SUKABUMI, TINTAHIJAU.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi tengah menyiapkan langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi pariwisata daerah melalui lelang pengelolaan Pemandian Air Panas (PAP) Cikundul kepada pihak swasta. Kebijakan ini diharapkan mampu mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan wisata.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi, Rahmat Iskandar, menjelaskan bahwa proses lelang akan menggunakan sistem beauty contest — yakni seleksi berdasarkan kualitas, kompetensi, dan visi jangka panjang calon investor, bukan sekadar nilai penawaran tertinggi.

“Kami ingin mitra yang benar-benar kompeten dan punya visi jangka panjang dalam mengembangkan PAP Cikundul. Proses seleksi akan dilakukan secara transparan, objektif, dan berorientasi pada manfaat bagi masyarakat serta daerah,” ujar Rahmat kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).

Rahmat menegaskan, sistem beauty contest berbeda dari mekanisme lelang aset pada umumnya. Pemerintah ingin memastikan investor yang terpilih tidak hanya mampu mengelola destinasi wisata secara profesional, tetapi juga menjaga keberlanjutannya.

“Targetnya jelas, PAD meningkat, tapi kualitas pelayanan wisata juga naik,” katanya.

Saat ini, Disporapar tengah menyusun sejumlah tahapan penting sebagai bagian dari persiapan lelang, antara lain penyusunan Detail Engineering Design (DED) dan master plan, penilaian aset, hingga penyusunan dokumen administrasi. Koordinasi lintas instansi juga dilakukan agar seluruh proses berjalan sesuai dengan regulasi.

Langkah tersebut juga diharapkan mampu menarik investasi swasta maupun asing (Foreign Direct Investment/FDI) dalam pengembangan infrastruktur pariwisata di Sukabumi tanpa membebani APBD.

“PAP Cikundul punya potensi besar untuk jadi ikon wisata kota. Kalau dikelola secara profesional, dampaknya besar: penyerapan tenaga kerja meningkat, ekonomi lokal bergerak, dan PAD ikut terdongkrak,” jelas Rahmat.

Menurutnya, momentum saat ini sangat tepat untuk melibatkan dunia usaha, mengingat persaingan antar destinasi wisata semakin ketat. Ia menilai, jika pengelolaan tetap menggunakan pola lama, aset wisata berisiko stagnan bahkan terbengkalai.

“Dengan beauty contest, pemerintah dapat PAD, masyarakat dapat manfaat ekonomi, dan wisatawan mendapat layanan terbaik,” tegasnya.

Rahmat pun mengajak para pelaku usaha untuk bersiap mengikuti proses seleksi.

“Yang kami cari bukan hanya investor yang ingin meraih keuntungan besar, tetapi juga yang mampu memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan wisatawan,” pungkasnya.