SUBANG, TINTAHIJAU.COM- Di tengah geliat industri dan perubahan zaman di Desa Padaasih, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, hadir sebuah tempat kuliner yang tetap mempertahankan kesederhanaan dan kehangatan kampung: Warung Mbu Ami.
Berbeda dari kafe atau rumah makan kekinian, Warung Mbu Ami hanyalah sebuah saung mungil berukuran 3 x 3 meter, berdiri di sisi jalan Kampung Cikepuh.
Dibangun dari kayu dengan konsep terbuka, seluruh aktivitas mulai dari memasak, melayani pesanan, hingga pembayaran dilakukan di tempat yang sama. Tempat duduk pun dibuat manual dari kayu dengan berbagai bentuk yang unik dan fungsional, memperkuat kesan tradisional yang bersahaja.
Menu andalan warung ini adalah Mie Lada Sambel Jeletot—mie pedas khas yang menggugah selera, dan Es Kalapa nu Ngora, minuman segar dari kelapa muda yang cocok dinikmati di bawah rindangnya pepohonan desa.
Tak hanya itu, Warung Mbu Ami juga menawarkan Mie Ayam, Mie Yamin, serta Mie Level dengan berbagai topping seperti ceker, tulang, bakso, dan sosis. Minuman lain yang tersedia meliputi Es Jeruk, Es Teh, Es Lemon Tea, hingga Es Lemon Squash. Setiap pagi, disajikan juga kopi dan teh hangat, lengkap dengan aneka gorengan seperti pisang goreng, tahu, tempe, dan bakwan.
Menurut sang pemilik, Maman Rahman, warung ini dibuka untuk menjadi alternatif tempat santai bagi warga, terutama mereka yang ingin menikmati kopi atau mie ayam di luar rumah.
“Kami ingin menghadirkan suasana yang akrab dan hangat, seperti di rumah sendiri,” ujarnya.
Keunikan Warung Mbu Ami tak hanya pada menunya, tetapi juga pada suasananya. Berlokasi di tengah kampung yang masih alami, pengunjung disuguhi pemandangan sawah, suara ayam dan kambing, serta aktivitas warga yang hilir-mudik ke ladang.
Sementara itu, di kejauhan berdiri megah pabrik-pabrik besar—dari industri kaca, kertas, hingga pembangunan pabrik mobil listrik—menciptakan kontras yang menarik antara tradisi dan modernitas.
“Mampir ke sini rasanya seperti pulang kampung. Banyak tempat kuliner yang mencoba menghadirkan nuansa desa, tapi di Warung Mbu Ami ini, kampungnya asli. Jadi nuansanya benar-benar terasa,” kata salah seorang pelanggan tetap, Ipiet.
Warung Mbu Ami buka setiap hari pukul 09.00 hingga 20.00. Bagi siapa pun yang rindu suasana kampung, tempat ini bisa jadi pilihan tepat untuk melepas penat sambil menikmati cita rasa tradisional yang otentik.