Wisata  

Wisata Kuningan Naik Daun, Pesona Alam Jadi Daya Tarik Wisatawan

Objek WIsata Kuingan | Photo: Pinterest/Joglo Wisata

KUNINGAN, TINTAHIJAU.com — Kabupaten Kuningan kini tengah menikmati masa keemasan dalam sektor pariwisata. Sepanjang tahun 2024, lebih dari 3,8 juta wisatawan tercatat mengunjungi kabupaten yang berada di kaki Gunung Ciremai ini. Angka ini melonjak tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di kisaran 2,7 juta pengunjung. Sebuah lompatan yang mencerminkan geliat pariwisata daerah yang semakin solid.

Menurut Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kuningan, Ritto Riswanto, lonjakan kunjungan ini berasal dari wisatawan domestik dan mancanegara. Data tersebut dihimpun dari 36 destinasi wisata yang sudah memiliki tata kelola dan sistem pencatatan pengunjung, meskipun total potensi wisata Kuningan sendiri mencapai lebih dari 100 titik.

“Destinasi wisata kami tersebar, ada yang di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai, di luar kawasan, bahkan yang dikelola Perhutani, BBWS dan pihak swasta. Tapi pengunjung terbanyak tetap wisatawan domestik,” jelas Ritto.

Cisantana dan Ciremai: Destinasi Primadona

Dari sekian banyak destinasi, Cisantana dan pendakian Gunung Ciremai menempati posisi puncak sebagai magnet utama wisatawan. Kawasan ini tak hanya menawarkan panorama alam yang menawan, tapi juga jalur pendakian yang menjadi incaran pecinta alam dari berbagai daerah.

Tingginya animo wisatawan berimbas pada okupansi hotel di akhir pekan yang meningkat signifikan. “Tingkat okupansi saat weekend bisa mencapai 45 persen. Ini jelas berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD), apalagi para pelaku UMKM seperti penjual makanan dan oleh-oleh juga ikut merasakan manfaatnya,” ungkap Ritto.

Target 2025: Empat Juta Pengunjung dan Event Internasional

Tak mau puas dengan capaian 2024, Pemerintah Kabupaten Kuningan membidik lebih dari 4 juta kunjungan wisata di tahun 2025. Strateginya? Menggabungkan kekuatan alam, budaya, dan sport tourism. Salah satu andalan yang akan digelar adalah Tour de Linggarjati, ajang balap sepeda bertaraf internasional yang akan digelar pada bulan September selama dua hari penuh.

“Peserta Tour de Linggarjati akan datang dari Brunei Darussalam, Malaysia, hingga Australia. Meskipun pesertanya 100-an, mereka datang dengan kru, dan ini akan sangat berdampak ke sektor wisata,” ujar Ritto penuh optimisme.

Tak Hanya Sport Tourism, Budaya Juga Diangkat

Selain sport tourism, sektor budaya tak kalah diperhatikan. Tradisi lokal seperti Sabtonan, Sedekah Bumi, dan Babarit akan dikemas menarik sebagai atraksi wisata. Sabtonan, misalnya, adalah pertunjukan ketangkasan berkuda yang menampilkan kisah heroik para tokoh sejarah Kuningan. Gelaran ini biasanya menjadi bagian dari perayaan Hari Jadi Kuningan dan selalu menarik perhatian wisatawan.

“Tradisi budaya ini adalah kekuatan kita. Ada nilai sejarah dan spiritualitas yang bisa ditampilkan sebagai daya tarik wisata,” tutur Ritto.

Kolaborasi dengan Kreator Konten: Jurus Baru Promosi

Dalam era digital, promosi konvensional saja tak cukup. Pemerintah Kabupaten Kuningan sadar bahwa kekuatan media sosial bisa menjadi kunci. Oleh karena itu, mereka menggandeng konten kreator lokal untuk terlibat aktif dalam kampanye promosi pariwisata.

“Konten kreator adalah mitra strategis kami. Ke depan, kami akan kumpulkan mereka untuk menyatukan visi dan langkah. Promosi wisata harus dilakukan bersama-sama, dan kami akan memperkuat branding hingga ke pelaku usaha lokal,” tegas Ritto.